KISAH Bripka Rahmat Riadi, Anak Tukang Bangunan Jadi Pengawal Jenderal hingga Kapos

Apalagi saat itu Rahmat menjadi ajudan pribadi Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budi.

Ke mana Kapolda tugas, di situ ada Rahmat.

Sebagai ajudan, Rahmat selalu mendampingi pimpinananya selama menjalani penugasan. 

Siapa sangka, Rahmat yang dahulu anak seorang tukang bangunan ini bisa menjadi pengawal jenderal.

“Semua itu karena usaha dan tekad kita mas, tak ada yang tak mungkin selagi kita berusaha. Siapa yang tahu saya bisa sampai pada titik ini, jadi polisi saja nggak pernah terpikir apalagi pernah jadi ADC jenderal,” kata Bripka Rahmat 

Memang, Rahmat hanyalah seorang anak buruh bangunan.

Hidup dalam segala keterbatasan namun tak ada alasan bagi dia untuk berdiam diri.

Dalam perjalanan hidup ia telah mengukir sejumlah prestasi. 

Bripka Rahmat Riadi SM merupakan pria kelahiran Piayu, 10 Mei 1988.

Kini usianya menginjak 34 tahun. Rahmat merupakan lulusan SD Piayu, kemudian menamatkan sekolah menengah pertama di SMPN 6 Piayu. 

Selama 15 tahun bertugas jadi Bhayangkara, banyak kisah maupun cerita yang pernah dilalui Rahmat. 

Mulai dari cerita enak hingga cerita tak enak menjadi bagiannya. 

Menjadi seorang Bhayangkara tak pernah terlintas di benaknya kala itu, namun nasib berpihak padanya.

Rahmat mampu menjadi seorang Polisi, profesi yang banyak diimpikan masyarakat. 

“Saya tak pernah terpikir menjadi seorang Polisi, bisa hidup dan sekolah saja itu sudah sangat cukup bagi keluarga kami saat itu. Bapak saya selalu bilang, kita ini orang gak mampuh,” ujar Bripka Rahmat sedari bercerita disala sayu sudut pelabuhan Harbour Bay, Rabu (30/11/2022) sore.