Mengenal Token Sebagai Mata Uang Dalam Jaringan

Apa itu token? Mata uang dalam jaringan yang kini banyak dikenal di era digital.

pixabay/Jan VaĊĦek
Ilustrasi Token - Mengenal token mata uang dalam jaringan di era digital. 

Semua fungible token setara dan dapat ditukarkan untuk barang lainnya.

Baca juga: Panduan Membeli dan Mengisi Token Listrik PLN via ATM dan M-Banking BCA

"Di sisi lain, terdapat non-fungible token yang dapat digunakan untuk karya seni, sertifikat dan yang lainnya. Ditambah lagi, setiap non-fungible token (NFT) memiliki keunikan tersendiri," ujar Clara.

Cara lain untuk melihat kepemilikan sebuah token memberikan utilitas spesifik atau nilai lebih bagi pemilik.

Sebuah token mall mungkin akan memberikan fasilitas berupa diskon atau hadiah bagi pemegangnya.

Kemudian, token dari sebuah jaringan komunitas mungkin akan memberikan fasilitas seperti akses ke e-library atau manfaat lain yang diberikan pada anggotanya.

Token tersebut dikategorikan sebagai 'utility token'.

Baca juga: Ashanty Buka Suara soal Investor Token ASIX Merugi: Nggak Boleh Baper

Namun, ketika token digunakan untuk mengumpulkan dana bagi proyek untuk mengganti sebuah sistem tradisional maka token tersebut disebut dengan nama 'security token'.

Ketika investor membeli sebuah equity-token contohnya, dia adalah bagian dari pemilik proyek sebagai pemegang dari bagi hasil proyek tersebut.

Security token dapat diatur ke berbagai cara, serupa dengan keamanan keuangan atau bagi hasil.

Ketika perbedaan konseptual antara utility token dan security token sudah jelas, ada kesempatan untuk mengaburkan hal tersebut dalam penerapannya, meskipun pada akhirnya berakhir pada regulasi otoritas pasar dalam negeri.

Regulasi pada umumnya meminta informasi yang akurat dan memadai mengenai sebuah proyek serta memberikan pengawasan yang hati-hati terhadap promotor.

Baca juga: Ashanty Buka Suara soal Investor Token ASIX Merugi: Nggak Boleh Baper

Pasar yang baik yaitu pasar yang bebas dari manipulasi harga oleh pemain pasar dan sebagainya.

"Sebenarnya, ada banyak pelaku yang memiliki rekam jejak buruk untuk menghindari norma dan tetap menghasilkan dana dengan menjual utility token. Sayangnya, praktik pengumpulan dana dengan menjual utility token sudah berlangsung lama," jelas Clara.

Utility token seringkali dijual dengan harga sewenang-wenang kepada publik tanpa memberi penjelasan terkait dasar proyek yang jelas.

Tidak ada utilitas atau nilai yang diberikan kepada pemegang token yang pantas dengan harga yang dibayarkan, kecuali janji belaka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved