BERITA KRIMINAL

Keluarga Tolak Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri, Luluh Setelah Dibujuk Petugas

Keluarga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung akhirnya luluh mau menerima jenazah Agus Sujatno setelah dibujuk petugas.

TribunBatam.id/Istimewa via TribunJabar.id
Kolase foto pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Bandung dantempat tinggal keluarga pelaku Agus Sujatno. 

BANDUNG, TRIBUNBATAM.id - Keluarga pelaku bom bunuh diri di Bandung tepatnya di Polsek Astanaanyar sempat menolak jenazah Agus Sujatno.

Warga Sukoharjo, Jawa Tengah ini menjadi pelaku bom bunuh diri di Bandung yang menewaskan anggota Polri yang bertugas di Polsek Astanaanyar.

Agus Sujatno pelaku bom bunuh diri di Bandung diketahui berprofesi sebagai juru parkir semasa hidup tewas dalam bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar pada Rabu (7/12/2022) sekira pukul 08.25 WIB.

Penolakan keluarga untuk membawa jenazah Agus Sujatno dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Penolakan pihak keluarga yang membawa pelaku bom bunuh diri di Bandung tersebut, menurutnya terjadi ketika petugas berkomunikasi dengan pihak keluarga pelaku.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Tewaskan Aiptu Sopyan, Kakak Ungkap Firasat

"Tapi, pada saat dikomunikasikan, pihak keluarga sempat menolak karena dianggap teroris, jadi tidak mau terima," jelasnya.

Petugas pun berusaha membujuk pihak keluarga agar mau menerima kembali jenazah pelaku yang diduga terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mendengar penjelasan dari petugas, pihak keluarga akhirnya mau menerima kembali jenazah pelaku yang berada di Rumah Sakit (RS) Sartika Asih, Kota Bandung.

Ibrahim Tompo mengatakan pada hari Jumat (9/12/2022) istri dan anak pelaku sudah dalam perjalanan dari Solo menuju Bandung untuk menerima jenazah Agus Sujatno.

"Jenazah masih di Rumah Sakit Sartika Asih karena masih menunggu istri dan anaknya yang dalam perjalanan dari Solo ke Bandung," ungkapnya.

Baca juga: KONDISI Terkini Tujuh Polisi Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung

Terkait lokasi pemakaman jenazah Agus Sujatno, polisi menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga.

"Masih menunggu keluarga," terangnya.

PELAKU Kerja Sebagai Juru Parkir

Pekerjaan pelaku bom bunuh diri di Bandung adalah menjadi juru parkir di sebuah restoran di belakang Stadion Manahan, Solo.

Pelaku, Agus Sujatno tinggal di sebuah kos di wilayah Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Ketua RT setempat, Suparno mengatakan tidak mengenal pelaku karena dari awal datang tidak melapor ke RT.

"Dari awal tinggal disini, tidak pernah melapor, sama sekali tidak pernah kesini (RT) juga. Kalau ada kejadian seperti ini, baru tau," pungkasnya.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Mantan Napi Teroris

Suparno juga tidak mengetahui sudah berapa lama pelaku tinggal di kos tersebut dan baru diberi informasi oleh pemilik kos setelah kejadian bom bunuh diri di Bandung.

"Kalau kata pemilik kos, sudah satu tahun. Itu yang bilang pemilik kosnya," ungkapnya.

Menurutnya pelaku dan keluarga sangat tertutup dan tidak pernah mengikuti kegiatan RT setempat.

"Semuanya tidak pernah bersosialisasi, arisan tidak pernah ikut. Disini tidak ada yang mengetahui (kenal)," terangnya.

Juru parkir di tempat tersebut berinisial ER mengatakan pelaku sudah sejak tahun 2019 bekerja sebagai juru parkir di restoran tersebut.

Ia juga membenarkan motor Suzuki Shogun berwarna biru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) merupakan motor milik pelaku yang digunakan untuk berangkat ke tempat kerja.

Baca juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Terungkap, Polresta Tanjungpinang Siaga

Diketahui, motor Suzuki Shogun berwarna biru yang terparkir di dekat Polsek Astana Anyar menjadi barang bukti penting karena terdapat tulisan pesan Agus Sujatno sebelum melakukan bom bunuh diri.

Pelaku menjadi juru parkir di restoran tersebut dari pukul 09.00 sampai 21.00 WIB dan bekerja 2 hari sekali.

Menurutnya, penghasilan pelaku menjadi juru parkir cukup besar karena dapat membawa uang Rp 500 ribu per hari.

Di mata ER, Agus Sujatno merupakan sosok yang pendiam karena jarang berinteraksi dengan juru parkir yang lain.

"Dia pendiam, kelihatannya kalau jagongan (mengobrol) sama temennya biasa tidak sevokal temannya," tambahnya.(TribunBatam.id) (TribunJabar.id)

Sumber: TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved