Kecelakaan Laut di Anambas, Pompong Nelayan Tenggelam Dihantam Gelombang dan Angin Kencang
Kecelakaan laut ini dialami tiga nelayan asal Batu Ampar, Kecamatan Palmatak,Anambas, saat melaut mencari ikan menggunakan bagan, Minggu (11/12) malam
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Satu unit kapal kayu atau pompong milik nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Penjalin, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (11/12/2022) malam.
Kecelakaan laut ini dialami tiga nelayan asal Batu Ampar, Kecamatan Palmatak, Anambas, saat melaut mencari ikan menggunakan bagan.
Masing-masing nelayan Anambas tersebut, yaitu Ismadi sebagai tekong pompong, serta Buhari dan Supriadi yang berada di atas bagan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Natuna, Mexianus Bekabel saat dikonfirmasi Tribunbatam.id, membenarkan peristiwa tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya menerima informasi dari warga Anambas, Agus terkait peristiwa itu pada pukul 19.35 WIB.
"Pompong yang membawa tiga nelayan itu tenggelam di perairan Pulau Penjalin sekira pukul 18.30 WIB saat cuaca buruk," ucapnya melalui sambungan seluler, Senin (12/12/2022).
Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Anambas Hari Ini hingga Empat Hari ke Depan Berpotensi Hujan
Mexi mengungkapkan, tenggelamnya pompong nelayan Anambas itu lantaran diterpa cuaca buruk.
Saat itu tinggi gelombang laut mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin 15 knot yang disertai hujan ringan.
"Untuk jarak ke pelabuhan terdekat mencapai 13,03 NM dengan waktu tempuh 45 menit. Artinya cukup jauh dari titik kejadian," terangnya.
Dalam kronologis yang diterima, sekira pukul 17.00 WIB saat sudah di tengah laut, tiba-tiba angin kencang dan gelombang menimpa pompong dan bagan mereka.
Hal itu membuat pompong tidak mampu menarik bagan dan akhirnya tenggelam bersama tekong.
Adapun Buhari yang berada di atas bagan segera melepaskan jangkar, agar bagan tidak jauh terbawa angin dan gelombang.
"Selang tak berapa lama seusai kejadian, tiga nelayan itu diselamatkan oleh pompong nelayan lain yang tengah melintas," sebut Mexi.
Baca juga: Banjir di Anambas Hantam Tarempa, Kantor BKD Tergenang Air LAGI
Baca juga: Balita Tenggelam di Irigasi di Indramayu, Dekat Lokasi Hajatan
Lantaran sempat tenggelam, tekong pompong Ismadi akhirnya dibawa ke Puskesmas Palmatak untuk mendapatkan perawatan medis.
"Informasi terakhir, keadaan tekong sudah lebih baik meskipun sebelumnya sempat syok ringan," paparnya.
Terkait cuaca buruk akhir tahun ini, Mexi mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas agar selalu waspada dan memeriksa kendaraan, serta perlengkapan keselamatan guna mengantisipasi kecelakaan.
"Kita juga mengimbau kepada seluruh nelayan untuk lebih berhati-hati dalam melaut dan selalu melengkapi diri dengan alat keselamatan maupun radio komunikasi. Mengingat kita sudah berada di musim utara dan kondisi cuaca cepat berubah-ubah," pungkasnya. (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google