BPOM Gelar Monitoring dan Evaluasi Program Nasional Keamanan Pangan di Batam
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam menggelar monitoring dan evaluasi program nasional keamanan pangan di Hotel Aston, Senin (12/12/2022)
Penulis: ronnye lodo laleng |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Batam menggelar monitoring dan evaluasi program nasional keamanan pangan, di Hotel Aston, Senin (12/12/2022).
Ada tiga program yang dilakukan evaluasi yakni Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) PJAS Aman dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).
Kepala BPOM di Batam Lintang Purba Jaya kepada Tribun Batam mengatakan, bahwa khusus di Kota Batam sudah ada tiga progam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan.
Ketiga program tersebut mulai dilakukan pada Februari hingga Desember 2022.
Dari program tersebut, BPOM di Batam mampu menjalankan dengan baik, salah satunya yakni membentuk kader-kader keamanan pangan di Kota Batam.
"Kita sudah terbentuk 50 orang kader dan sekitar 200 komunitas. Mereka akan membantu BPOM terkait dengan pangan ini," sebut Lintang.
Keamanan pangan dilakukan di 6 kelurahan dan ada 35 sekolah serta satu pasar yang ada di Kota Batam.
"Jumlah itu kami khususnya untuk diintervensi sebagai pilot project di Kota Batam dalam menerapkan keamanan pangan" jelasnya.
Untuk keberhasilan outputnya adalah menurunkan kasus keracunan pangan dan pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks dan lainnya.
Selain itu, dilakukan perlombaan antar Kelurahan dan antar sekolah di mana peringakat 1 akan kita seleksi untuk dilombakan pada di tingkat nasional.
Adapun kriteria kelurahan yang dilombakan yakni memiliki kader yang sudah jalan (red aktif), hingga penurunan pangan yang tidak aman.
Sejauh ini, hasil yang diperoleh di pasar tidak ada progres yang signifikan.
"Kedepan kita berharap dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam mengatasi hal tersebut" katanya.
Disejumlah pasar saat ini masih ditemukan pelanggaran terkait masih ditemukan produk-produk yang mengandung bahan berbahaya.
Pasar yang sudah dilakukan intervensi adalah pasar Aviari, dan sejumlah pasar lain yang akan dikumpulkan datanya, dan hasilnya akan disampaikan kepada pemerintah daerah.