LINGGA TERKINI

Ulat Bulu di Lingga Tak Lagi Serang Warga Desa Jagoh

Ulat bulu di Lingga sebelumnya menyerang sedikitnya 52 warga di Desa Jagoh. Tim pun sampai menggunakan APD untuk membasminya.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Dok Dinas Pertanian Lingga dan Ketahanan Pangan
ULAT BULU DI LINGGA - Tim pembasmi ulat bulu saat menginfus pohon perepat di Desa Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Selasa (13/12/2022). Tampak mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar terhindar dari gatal akibat terkena ulat bulu. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Warga Desa Jagoh Lingga kini bahagia sebab ulat bulu tak lagi mneyerang permukiman mereka.

Sedikitnya 52 warga Desa Jagoh Lingga gatal-gatal akibat ulat bulu di Lingga ini.

Tidak hanya gatal-gatal, puluhan warga Desa Jagoh ini juga mengalami ruam hingga bengkak pada kulit.

"Terkait hama ulat bulu sekarang Alhamdulilah, nampaknya dari cerita warga sudah semakin baik, tidak ada keluhan lagi," kata Kepala Desa (Kades) Jagoh, Amran kepada TribunBatam.id, Selasa (20/12/2022).

Amran pun saat itu berada langsung di tempat rumah warga yang dekat dengan pohon perepat, tempat berkembang biaknya ulat bulu di Lingga itu.

Baca juga: Puluhan Warga di Desa Jagoh Lingga Diserang Ulat Bulu, Alami Gatal hingga Bengkak

Sembari bertanya ke warga-warga di sana, saat ini hama ulat bulu tampak tidak lagi muncul menyerang warga.

"Lebih kurang tiga tahun yang lalu pernah terjadi, tetapi di titik yang lain, dan muncul lagi. Dia (hama ulat bulu-red) tidak pula muncul setiap tahun," ujarnya.

Dengan gejala ringan yang terkena warga, Amran menjelaskan bahwa hal itu sudah bisa diatasi dengan penanganan medis beberapa waktu lalu.

Baca juga: Warga Lingga Resah, Ulat Bulu Muncul di Desa Jagoh Kecamatan Singkep Barat

Sebelumnya, dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD), tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lingga bersama yang lain, telah melakukan infus ke pohon perepat di hutan bakau di dekat permukiman warga.

Setidaknya ada da 30 pohon yang dilakukan pemasangan infus pembasmi hama ulat bulu.

Fenomena ulat bulu itu pun berlangsung lebih dari 10 hari.

Amran juga mengungkapkan sebelumnya, warga yang terkena dampak, sudah ditangani oleh pihak medis setempat.

"Ada yang bengkak juga, tapi tak lama. Malam bengkak dibawa tidur, besoknya hilang. Tapi kalau angin kuat, bulu ulatnya kebawa kena lagi," ungkapnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved