Presiden Jokowi Sebut Kemungkinan Stop PPKM, Gibran Rakabuming Bereaksi
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka bereaksi terkait rencana Presiden Jokowi yang berkemungkinan menghentikan PPKM.
SOLO, TRIBUNBATAM.id - Pernyataan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka putra Presiden Jokowi terus saja menarik perhatian.
Kali ini pernyataan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka datang dari rencana Presiden Jokowi mengenai kemungkinan adanya menghentikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Presiden Jokowi ayah Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka itu sebelumnya menyebut kemungkinan memberhentikan kebijakan PPKM pada akhir tahun ini yang saat ini berlaku di seluruh Indonesia.
Hal tersebut mengingat situasi pandemi di Tanah Air yang saat ini terus membaik.
Selain itu, kasus harian Covid-19 pada Selasa (20/12/2022) berada di angka 1.200-an.
"Hari ini, kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Indonesia Economic Outlook 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Baca juga: 44 Orang Kena Corona, Hasil Asesmen Kemenkes Kini Batam PPKM Level Dua
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sepakat dengan kebijakan pemerintah pusat yang kemungkinan pada akhir tahun ini akan memberhentikan kebijakan PPKM.
Sebelum muncul keputusan itu, putra sulung Presiden Jokowi ini justru sudah lama menginginkan PPKM dicabut.
"Kenapa enggak dari dulu (dihentikan)? Nak aku sih penginnya dari dulu, sejak varian terakhir sudah tidak bahaya. Dan ini trennya menurun," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (22/12/2022).
Gibran menceritakan keinginannya PPKM dicabut dari dulu karena sudah banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker.
Oleh karena itu, pemberhentian kebijakan PPKM oleh pemerintah pusat ini membuat Gibran senang.
Meski demikian, dirinya akan tetap menunggu instruksi dari pusat.
"Nak aku seneng-seneng wae (kalau aku senang-senang saja). Saya sih penginnya dipercepat aja. Tapi kita menunggu instruksi selanjutnya," jelas dia.
Baca juga: Gibran Rakabuming Raka Tunggu Restu Kemendagri Soal Keberangkatannya ke UEA
Gibran mengatakan, setelah instruksi pencabutan PPKM dari pusat keluar masyarakat dipersilakan melepas masker.
Gibran selama ini dikenal sangat taat prokes karena tidak pernah melepas masker, meski kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan signifikan.
Suami Selvi Ananda menegaskan alasan dirinya tidak pernah melepas masker karena tidak ingin melanggar kebijakan yang selama ini dibuatnya sendiri di tingkat daerah.
"Sik gae aturan kan aku mosok aku ratau nganggo masker (yang buat aturan kan aku masak aku tidak pernah pakai masker). (Besok PPKM dicabut) langsung lepas masker," ucap Gibran.
Presiden Jokowi saat menghadiri Indonesia Economic Outlook 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta menambahkan, perjalanan naik turunnya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia selama hampir tiga tahun ini.
Baca juga: RELAWAN Covid-19 RSKI Galang Batam Protes, Uang Lauk Pauk Belum Dibayar 8 Bulan
Saat varian Delta masuk, kasus harian di Indonesia mencapai 56.000 kasus.
"Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk (melakukan) lockdown termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," kata Presiden Jokowi.
Lalu muncul lagi varian Omicron yang saat puncaknya kasus harian mencapai 64.000 kasus.
"Kita ingat saat itu alat pelindung diri (APD) kurang, oksigen enggak ada, pasien numpuk di rumah sakit. Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup tidak geragapan. Sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," lanjutnya.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Labib Zamani)
Sumber: Kompas.com