Balai POM Batam Bersikap Soal Jajanan Pakai Nitrogen Cair Alias Ciki Ngebul

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Balai Pengawas Obat dan Makanan atau Balai POM Batam bersikap terkait mulai banyaknya jajanan yang menggunakan nitrogen cair atau yang dikenal sebagai ciki ngebul.

Balai POM Batam meminta warga untuk waspada mengonsumsi ciki ngebul atau ice smoke, jajanan berbahan nitrogen cair.

Sebab menurut Balai POM Batam mengungkap mengonsumsi jajanan berbahan nitrogen cair atau ciki ngebul bisa menyebabkan keracunan pada sistem pencernaan, khususnya pada anak.

Balai POM Batam juga menyatakan tidak merekomendasi penggunaan nitrogen cair sebagai bahan tambahan pangan.

Seperti yang digunakan dalam pembuatan ciki ngebul.

Baca juga: Balai POM Batam Temukan Makanan Mengandung Boraks dan Formalin Jelang Nataru

"Kami tidak merekomendasikan sampai ada kajian dari ahli terkait penggunaan ini," ujar Kepala Balai POM Batam, Lintang Purba Jaya, Senin (9/1/2023).

Menurutnya, nitrogen memang umum digunakan sebagai pendingin untuk pembuatan es krim.

Ada pula nitrogen cair yang digunkan untuk kepentingan industri.

Meski demikian ia mengatakan jika nitrogen cair sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan tambahan pangan atau dicampur ke dalam makanan.

Untuk menindaklanjuti hal ini, pihaknya bersama Dinas Kesehatan, telah turun ke beberapa pedagang di Batam yang menjual ciki ngebul, yang biasa ditemukan di foodcourt atau bazar-bazar kuliner.

Tujuannya, memberikan pemahaman kepada pedagang bahwa bahan tersebut belum direkomendasikan untuk digunakan sebelum adanya kajian resmi.

Baca juga: Balai POM Batam Tarik Peredaran Es Krim Haagen Dazs, Alasannya Terungkap

"Kami telah sampaikan ke pedagang dampak-dampak penggunaan nitrogen cair pada makanan. Kami juga meninju bagaimana cara pembuatan ciki ngebul itu, bahan jenis apa yang digunakan, kondisi tabung, dan lain sebagainya," jelas Lintang.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat, terutama para orang tua untuk mengawasi jajanan yang dikonsumsi anaknya, agar tidak terjadi lagi kasus keracunan yang membahayakan nyawa.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)