KARIMUN TERKINI
6 Hari Hanyut dan Pingsan di Laut, Ini Kronologi Penemuan ABK KM Bahagia di Vietnam
Raden Bambang Firman Alamsyah (18) nelayan yang hilang sejak 7 Januari ditemukan selamat di Vietnam. Korban ditemukan pingsan di tengah laut.
Penulis: Yeni Hartati |
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Raden Bambang Firman Alamsyah (18) nelayan yang terjatuh di perairan Natuna pada 7 Januari 2023 ditemukan selamat di Vietnam, Jumat (13/1/2023) lalu.
Keluarga korban yang ditemui Tribunbatam.id di kediamannya yang berada di Kampung Bukit Atas RT 04, RW 01, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Raden Bambang Firman Alamsyah yang akrab dipanggil Iman merupakan putra dari Raden Ridwan dan Jaleha, serta merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudara.
Raden Ridwan menceritakan, kejadian Iman terjatuh dilaut bukan pengalaman pertama baginya, namun terjatuh kali ini sangat memilukan bagi keluarga.
"Pertama kali Iman jatuh saat ikut saya ke laut waktu di Surabaya sempat satu jam pencarian tapi Alhamdulillah selamat. Saya sangat berharap Iman masih selamat dan ditemukan sehat kali ini," ujar Raden Ridwan yang ditemui, Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Awak KM Bahagia Natuna Asal Karimun yang Hilang Ditemukan Selamat di Vietnam
Iman yang dikenal sebagai anak yang baik, rajin, penurut, dan sering membantu pekerjaan ibundanya ketika di rumah.
Pendidikan terakhir Iman hanya Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sempat masuk Pondok Pesanteren selama satu setengah tahun.
Namun karena kondisi perekomonian ia harus putus sekolah.
Iman yang bekerja di KM Bahagia Natuna hanya dikontrak dua bulan saja sebagai juru masak.
Namun belum sampai sebulan keluarga mendengar kabar bahwa Iman terjatuh di perairan Natuna.
Sebelumnya Iman berangkat bekerja pada 28 Desember 2022 dari Kabupaten Karimun, dalam perjalanan bekerja Ia selalu memberi kabar kepada ibunya.
"Terakhir ia memberi kabar melalui SMS bahwa akan berangkat ke salah satu pulau, di tanggal 3 pagi kemarin (Selasa, 3/1/2023-red)," ujar Jaleha yang merupakan ibu korban.
Kemudian, di tanggal 7 Januari 2023 pihak pengurus kapal mengonfirmasi kepada sang ayah Raden Ridwan yang saat itu sedang bekerja di Malaysia, bahwa anaknya terjatuh ke laut saat labuh jangkar.
Raden Ridwan yang langsung kembali ke tanah air keesokan harinya, tiba di rumah dan langsung menenangkan sang istri atau ibu korban dari kabar duka.
Malam hari setelah mendengar kabar itu, pihak keluarga langsung menggelar Doa Selamat dan membaca Surah Yasiin berharap pertolongan hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Dalam keyakinan meskipun saat itu Iman terjatuh dan belum ditemukan oleh petugas gabungan saya dan istri sangat yakin Iman masih hidup," ujar Ridwan.
Pencarian demi pencarian terus dilakukan oleh petugas gabungan di Natuna serta komunikasi dari pihak pengurus kapal yang diteruskan ke pihak keluarga korban.
Hingga Selasa (10/1/2023) Iman yang tidak kunjung ditemukan. Sang ayah Ridwan bersama saudara kandung Iman memutuskan untuk langsung berangkat ke Natuna dan ikut dalam pencarian.
Namun setibanya di Natuna, perasaan kesal yang dirasakan pihak keluarga karena diminta untuk memutuskan atau menghentikan proses pencarian dengan menerima kompensasi.
"Saya hanya fokus melakukan pencarian terhadap Iman karena saya yakin dia masih hidup," ujarnya.
Meskipun sang ayah ke Natuna, pembacaan Doa Selamat dan Surah Yasiin tetap dilakukan pihak keluarga hingga memasuki malam ketujuh.
Dengan penuh keyakinan dan hanya pasrah pada pertolongan yang hanya milik Allah Subhanahu wa ta'ala yang maha memberi keselamatan.
Keyakinan pihak keluarga bahwa Iman masih hidup diperkuat dengan hadirnya Iman dalam mimpi ibunya, kakaknya, dan ibu angkatnya.
Dalam mimpi itu, Iman berpesan agar baju Jubah berwarna putih yang selalu ia gunakan untuk Shalat dapat disumbangkan kepada pesantren tempatnya mondok, serta minta di doakan oleh ustadz.
Tepat Jumat (13/1/2023) Iman pertama kali menghubungi ibunya dan memberikan kabar dia jatuh ke laut hingga berhasil diselamatkan oleh Nelayan Vietnam yang saat itu melihatnya dengan kondisi lemas di tengah laut.
"Alhamdulillah," ujarnya saat mengetahui bahwa Iman dinyatakan selamat.
Keberadaan sang ayah yang berada di Natuna langsung memberitahu kepada petugas kapal.
Hingga petugas kapal yang mengkonfirmasi kepada petugas gabungan dan KBRI.
Kemudian, Ridwan mencoba menghubungi kembali Iman dan meminta untuk menceritakan saat berada di tengah laut perairan Natuna tanpa makan dan minum selama hampir sepekan.
"Dia tidak ingat bagaimana dia bisa terjatuh ke laut dan tidak ingat ketika dia ditolong oleh nelayan Vietnam itu. Dia diceritakan dari nelayan Vietnam kalau dia diselamatkan dalam kondisi pingsan," ujarnya.
Hanya berbekal sebatang kayu yang Ia ambil dan mengambang di tengah laut yang membantunya selama enam hari mengikut arus gelombang laut yang membawanya.
Dengan kejadian ini, Iman mengaku trauma dan tidak ingin bekerja lagi di kapal dan berlayar di laut berhari-hari bahkan berbulan lamanya.
"Yah, sumpah abang tak mau lagi kerja di laut," ujar Ridwan menirukan Iman, kepada Tribunbatam.Id. (TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)
| Kanwil DJBC Khusus Kepri Ajak Berantas Rokok Ilegal, Pedagang Berikan Komentar Mereka |
|
|---|
| Kabar Baik Untuk Pelajar SD dan SMP di Karimun, Sebentar Lagi Seragam Sekolah Akan Dibagikan |
|
|---|
| Pertalite di Pulau Unggar Karimun Ludes, Kini Harga Pertamax 92 Capai Rp16 ribu Per Liter |
|
|---|
| Sekolah di Karimun Tidak Semua Menyajikan Menu Presiden, Ada Lakse Kuah Jadi Pilihan |
|
|---|
| Akses Menuju 5 Sekolah di Karimun Rusak Parah, Lubang Jalan Ancam Keselamatan Pelajar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.