PARIWISATA KEPRI AMAN

Jadi Hongkongnya Lingga, Ribuan Lampion Hiasi Kelurahan Pancur Sambut Imlek 2023

Ribuan lampion menarik perhatian pengunjung yang datang ke Kelurahan Pancur, Lingga atau dikenal sebagai Hongkongnya Lingga jelang Imlek 2023

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Ribuan lampion terangi kawasan Pasar Apung Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sambut perayaan Imlek 2023 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Menyambut perayaan Imlek 2023, kawasan Pasar Apung Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali dihiasi ribuan lampu lampion.

Lampu lampion itu terpasang mulai dari jalan masuk Pancur, sungai hulu hingga hilir, sehingga membuat Pancur semakin bercahaya.

Ribuan lampion ini menarik pandangan bagi siapa saja yang berkunjung ke Pancur.

Pasalnya, wilayah yang terkenal dengan sebutan 'Hongkong'nya Lingga ini memasang ribuan lampion.

"Ini menjadi tempat tujuan bagi anak kawula muda berfoto-foto," kata seorang warga, Hendra kepada TribunBatam.id, Sabtu (21/1/2023).

Pancur satu daratan dengan Kabupaten Lingga, sehingga menjelang malam kawasan Pancur terlihat ramai dikunjungi.

Apalagi para pengunjung dihibur dengan turnamen Futsal Imlek Cup II yang telah masuk babak empat besar pada 22 Januari 2023.

Baca juga: Jadi Daya Tarik Warga, Ribuan Lampion Terangi Kelurahan Pancur Lingga saat Imlek

Pemasangan dua ribu lampion di wilayah ini terlaksana berkat kerja sama pemuda Tionghoa Pancur.

Ribuan lampion terangi kawasan Pasar Apung Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sambut perayaan Imlek 2023
Ribuan lampion terangi kawasan Pasar Apung Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sambut perayaan Imlek 2023 (tribunbatam.id/istimewa)


Diketahui, wilayah yang disebut-sebut sebagai Hongkongnya Lingga ini memiliki sebuah kampung warna-warni di Kelurahan Pancur.

Tak ayal lagi tempat ini cocok dijadikan tempat berwisata bagi keluarga di momen liburan dan tempat bersantai di akhir pekan.

Lokasi ini memiliki spot foto unik yang ada di pemukiman Kelurahan Pancur.

Di antaranya jembatan penghubung dengan pagar dicat warna-warni.

Ada juga pembatas antar rumah di pemukiman padat di atas air. Di situ banyak terdapat mural serta cat warna-warni.

Menariknya lagi, pemukiman di Kelurahan Pancur ini menghadap pegunungan Lingga.

Sangat cocok bagi pencinta fotografi dan pencinta selfie bagi generasi milineal yang hendak berliburan.

Permukiman yang berada di atas sungai ini 70 persen penduduknya merupakan warga Tionghoa.

Di sini para pengunjung juga bisa berbelanja oleh-oleh seperti ikan asin hingga kerupuk olahan berbahan dasar ikan.

Selain itu, di Pancur juga terdapat menu nasi dagang atau nasi kucing yang sudah terkenal.

Baca juga: Jelang Imlek 2023, Ribuan Lampion Hiasi Sudut Jalan Kota Dabo Singkep Lingga

Kelurahan Pancur di Kecamatan Lingga Utara bersiap menjadi destinasi wisata baru bagi wisatawan.

Sejumlah lokasi berbenah dengan tetap mengedepankan budaya Melayu, meski 70 persennya masyarakat etnis Tionghoa.

Seperti di kawasan pelantar yang dihias cat warna-warni. Ada juga pasar terapung yang menjadi daya tarik bagi masyarakat.
Sehingga muncul julukan Pancur sebagai Hongkongnya Lingga.

Potret warna-warni Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri yang menjadi daya tarik pengunjung
Potret warna-warni Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri yang menjadi daya tarik pengunjung (Dok. warga Paino untuk Tribun Batam)


Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepri Raja Heri Mokhrizal, mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kepri, khususnya Lingga.

"Di Lingga ini banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi wisatawan selain alam, dan wisata sejarahnya," ujarnya.

Ia mengajak masyarakat ikut membantu pemerintah dalam upaya mengembangkan pariwisata di Kepri.

Akses menuju Kelurahan Pancur

Akses menuju Kelurahan Pancur terbilang mudah. Karena jalan utama yang sudah diaspal, membuat pengunjung bisa menggunakan roda dua maupun roda empat untuk bisa sampai ke lokasi ini.

Bagi wisatawan dari luar daerah, akses ke Kelurahan Pancur cukup dekat dengan Pelabuhan Sungai Tenam.

Dari Pelabuhan Sei Tenam ke Kelurahan Pancur hanya menempuh perjalanan dengan waktu sekira 20 menit.

Sementara dari Ibu Kota Daik, menempuh lama perjalanan sekira 30-35 menit.

Untuk wisatawan dari luar yang datang dari Batam dan Tanjungpinang, bisa menggunakan transportasi laut dari pelabuhan untuk menuju Kelurahan Pancur.

Bagi yang datang dari Batam, penumpang bisa melewati akses di Pelabuhan Telaga Punggur, dengan kapal ferry Batam ke Lingga berangkat setiap pukul 10.30 WIB, dan turun di Pelabuhan Sei Tenam.

Penumpang dikenakan biaya tiket sekitar Rp 264 ribu ke Pelabuhan Sei Tenam, dengan lama perjalanan sekira 3-4 jam.

Untuk para pengunjung yang mau berhemat, bisa menggunakan Kapal Roro di Pelabuhan Telaga Punggur dengan biaya tiket hanya Rp 85 ribu turun di Pelabuhan Jagoh, Dabo Singkep.

Penumpang yang turun ke Pelabuhan Jagoh, bisa transit menuju Ibu Kota Daik menggunakan speedboat per orangnya Rp 60 ribu.

Selain menggunakan speedboat, pengunjung bisa menggunakan kapal ferry dari Tanjungpinang di lokasi yang sama untuk berangkat langsung menuju Ibu Kota Daik setiap pukul 15.30 WIB.

Sampai di Ibu Kota Daik, pengunjung bisa memilih angkutan darat langsung menuju ke Kelurahan Pancur atau singgah mencari penginapan atau hotel.

Sementara untuk penumpang dari Kota Tanjungpinang bisa melewati akses dari Pelabuhan Sri Bintan Pura dengan menggunakan kapal ferry yang berangkat setiap harinya.

Ada kapal ferry dengan tujuan pulau-pulau Lingga yang berangkat pada pukul 11.00 WIB dan 11.30 WIB.

Untuk ongkos ferry dari Tanjungpinang ke Pelabuhan Sei Tenam seharga Rp 204 ribu.

Dari Pelabuhan Sei Tenam, pengunjung bisa menggunakan angkutan darat menuju Kelurahan Pancur.

Sementara dari Pelabuhan Sri Bintan Pura menuju Pelabuhan Jagoh, penumpang harus membayar Rp 216 ribu.

Selain itu, penumpang juga bisa menggunakan akses dari Pelabuhan Roro Dompak sesuai jadwal.

Biasanya tarif tiket per orang Rp 66 ribu.

Wisatawan tidak akan sulit menemukan hotel atau penginapan, karena hampir di kiri kanan jalan raya terlihat beberapa hotel sesuai dengan keinginan pengunjung di ibu kota Daik.

(TribunBatam.id/Febriyuanda)

 

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved