Presdir ATB Tanggapi Permasalahan Air di Batam, Beri Saran ke Pengelola Saat Ini

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Presiden Direktur PT. Adhya Tirta Batam (ATB), Benny Andrianto menanggapi permasalahan air di Batam saat ini.

Mulai dari suplai air yang tidak mengalir hingga kondisi air yang keruh.

Sebagai perusahaan yang pernah mengelola air di Batam, menurutnya permasalahan suplai air tersebut bukan dikarenakan tidak adanya air atau kurang memadainya fasilitas seperti pipa yang mengalirkan air dari dam ke pelanggan.

Namun karena pengelola saat ini tidak memiliki sistem yang baik untuk mengontrol penyaluran air.

Benny menjelaskan dengan adanya penambahan suplai air dari Dam Tembesi ke Dam Mukakuning saat ini, mestinya ketersediaan air di Batam tidak ada masalah.

"Ini hanya sistem pengelolaan saja," kata Benny kepada awak media baru-baru ini.

Menurutnya, kondisi pipa suplai air di Batam juga tidak ada masalah.

Baca juga: BP Batam Berikan Tiga Solusi Suplai Air Bersih

"Pipa penyaluran air di Batam yang sudah terpasang dan kondisinya bagus sepanjang 4.284 kilometer. Itu semua berfungsi dengan baik," kata Benny.

Yang mestinya dikontrol terkait kebocoran air di lapangan.
Ia juga menilai jika dilihat dari ketersediaan air, pengelola air di Batam saat ini sudah memiliki untung yang banyak.

"Jadi tidak perlu lagi ada kenaikan tarif. Hal ini juga kurang tepat dilaksanakan di tengah pelayanan yang kurang baik," kata Benny.

Gangguan Air

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah di Batam alami gangguan air akibat perbaikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang.

Corporate Communication SPAM Batam, Ginda Alamsyah, menjelaskan jika perbaikan tersebut bertujuan untuk penyempurnaan pada Variable Speed Drive (VSD) IPA tersebut.

Akibatnya, lanjut Ginda, distribusi air di sejumlah titik terhenti atau mengecil untuk sementara waktu.

Baca juga: Warga Nongsa Risau Air Bersih Gangguan LAGI, SPAM Batam Ungkap Sebabnya

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Namun kami tetap mengupayakan agar perbaikan segera teratasi sehingga suplai air kepada pelanggan secepatnya normal kembali," ujar Ginda kepada Tribun Batam, Sabtu (21/1/2023).