NATUNA TERKINI
Dampak Cuaca Buruk, Banyak Pedagang di Pinggir Pantai Piwang Natuna Tutup Warung
Pedagang kaki lima di area Pantai Piwang Natuna banyak yang tutup warungnya akibat dampak cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Cuaca buruk yang melanda Natuna beberapa hari belakangan ini berdampak tidak baik pada sektor perekonomian masyarakat.
Khususnya bagi pedagang kaki lima di area Pantai Piwang, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur.
Mereka terpaksa tutup karena lapak jualannya berada di bibir pantai dan rawan longsor akibat gelombang pasang dan angin kencang yang kerap melanda wilayah Ranai.
Jumlah pembeli juga berkurang akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda Natuna sejak beberapa pekan terakhir.
Man, seorang pedagang di area Pantai Piwang, mengaku sudah sekitar dua pekan ini omzetnya menurun.
Warungnya yang berada di pinggir pantai itu selalu sepi pengunjung.
Baca juga: KESAKSIAN Penumpang Kapal Roro dari Jambi ke Batam yang Berlayar saat Cuaca BurukĀ
"Parah bang, kemarin cuma dapat Rp 50 ribu dalam sehari. Tak ada orang datang belanja. Mungkin karena hujan dan angin yang kencang ini," katanya, Rabu (1/2/2023).
Meski begitu, ia tetap bersyukur karena masih bisa membuka warungnya walaupun jumlah pembeli turun drastis.
"Tapi untungnya kami masih bisa buka karena warung kami masih agak kuat menahan angin dan lebih aman dari gempuran ombak besar. Warung-warung yang lain, banyak juga yang tak sanggup buka," terangnya.
Ia mencontohkan warung di area pantai yang berada di pelataran Jalan Soekarno - Hatta, Ranai.
Di lokasi tersebut terdapat puluhan warung siap saji yang selalu beroperasi melayani pembeli mulai sore hari sampai menjelang dini hari.
Warung-warung tersebut beroperasi menggunakan fasilitas bongkar pasang atau tidak permanen.
Sehingga keberadaannya mudah terganggu dengan angin kencang dan ombak besar. Akhirnya mereka terpaksa tutup untuk sementara waktu.
Baca juga: BPBD Natuna Tawarkan Bantuan Penebangan Pohon ke Warga, Antisipasi Cuaca Buruk
"Misal, saya lihat di Pantai Piwang itu tidak ada yang buka. Itu karena warung-warungnya pakai rombong dorong, pakai kursi plastik, tenda payung dan terpal. Jadi kalau disapu angin, melayang semua benda-benda itu, belum lagi mereka dekat sekali dengan hempasan ombak. Jadi mereka tak sanggup buka dan pembeli pun mungkin juga malas ke sana," papar Man.
Ia memperkirakan kondisi ini akan mulai membaik setelah lima hari awal bulan Februari ini.
Perumda Tirta Nusa Perluas Layanan Air Bersih di Natuna, SPAM Ceruk Kini Resmi Diambil Alih |
![]() |
---|
Cegah Stunting Sejak Dini, DP3AP2KB Natuna Ingatkan Peran Remaja Hingga Calon Pengantin |
![]() |
---|
Pemkab Natuna Tata Kawasan Batu Kapal, Bupati Cen Sebut Ada Pembangunan Besar Jadi Destinasi Wisata |
![]() |
---|
Sindu Indah, Destinasi Baru di Batu Sindu Natuna yang Sajikan Panorama Alam Berbalut Kuliner |
![]() |
---|
Kisah Dermawan, Sang Pewaris Tari Tupeng Semangat Menjaga Warisan Budaya Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.