Efek Gigitan Ular Berbisa dan Apa yang Harus Segera Dilakukan

Jangan buang waktu dan langsung kunjungi rumah sakit terdekat bila digigit ular agar dokter bisa menangani luka gigitan ular dengan obat penawar racun

Adventure | HowStuffWorks via Tribun Jual Beli
Ilustrasi - Jangan buang waktu dan langsung kunjungi rumah sakit terdekat bila digigit ular agar dokter bisa menangani luka gigitan ular dengan obat penawar racun 

Segera cari pertolongan, terutama dari pihak medis yang memahami cara menangani luka gigitan ular berbisa.

Sebab jika dibiarkan terlalu lama, efeknya bisa berakibat fatal.

Sembari menanti pertolongan medis, ada sejumlah langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

Ketika kamu menjadi korban gigitan ular, selalu ingat ciri-ciri ular yang telah menggigit.

Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Gigitan Ular Secara Medis dan Alami

Baca juga: Ular Sanca Gegerkan Warga, Bersarang dan Bertelur di Tumpukan Jerami

Kamu bisa memotretnya misalnya. Mengetahui ciri-ciri ular tersebut merupakan langkah penting.

Sebab, ketika datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, biasanya dokter akan menanyakan ciri-ciri ular yang menggigit, untuk mencari obat penawar racun yang tepat.

Mengetahui nama jenis ular yang menggigit akan sangat membantu tenaga medis untuk segera mencari obat penawar racun yang cocok.

Ingatlah bahwa terdapat banyak spesies ular dan beberapa di antaranya sering kali mirip di mata orang awam.

Sehingga, mengetahui apa yang menggigit akan membantu menyelamatkan seseorang.

Jangan banyak bergerak

Ketika seseorang mengalami gigitan ular, usahakan menjaga tubuh untuk tidak terlalu banyak bergerak agar racun ular tidak menyebar lebih jauh lagi ke dalam tubuh.

Segeralah mencari pertolongan karena bisa ular tertentu bereaksi dengan cepat dan korban harus mendapat pertolongan kurang dari satu jam.

Hindari pengobatan yang belum teruji

Menangani luka gigitan ular tidak boleh sembarangan, apalagi menggunakan metode pertolongan pertama tradisional hingga obat-obatan herbal yang belum teruji.

Menjalani pengobatan yang belum teruji malah berisiko memperburuk kondisi tubuh korban, atau penolongnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved