Tidak Hilang, Dosen UII Ahmad Munasir Ternyata Ubah Rute Perjalanan ke Boston AS

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama tak hilang sebagaimana kabar yang beredar. Dia disebut sengaja ubah rute perjalanan ke Boston AS

Editor: Dewi Haryati
Instagram @poldajogja via TribunJogja
Foto Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang dilaporkan hilang setelah dari Norwegia. Dosen UII itu disebut sengaja mengubah rute perjalanannya ke Amerika Serikat tanpa memberitahu kepada pihak manapun, termasuk keluarganya. 

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Perjalanan ke Riyadh dilakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

- Keluarga tidak diberi kabar

Sebelum ke Oslo, Ahmad memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Riyadh.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.

Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Ahmad.

- Harusnya mendarat di Jakarta 16 Februari 2023

Menurut informasi lisan yang diberikan AMRP dan dikuatkan dengan pesan WhatApp kepada istrinya, Ahmad seharusnya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00.

Adik Ahmad menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.

Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama AMRP tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

- Pihak kampus mencari

UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu.

UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan.

UII juga telah menghubungi Turkish Airline di Oslo untuk memastikan bahwa AMRP telah naik pesawat. Keluarga AMRP sudah melaporkan ke kepolisian secara resmi.

Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved