Dokter RSBP Batam Ungkap Suka Duka Tangani Pasien Kanker

TB: Apa suka duka menangani pasien kanker?

J: Banyak suka dan suka dukanya.

Enaknya itu banyak didoakan pasien kita tetap sehat (Tertawa).

Sampai pernah ada pasien ketemu berpesan, dok jaga kesehatan ya!

Lho gak kebalik ya, Pak, tapi terima kasih atas perhatiannya.

Memang dalam kanker ini, seperti ada hubungan emosional antara pasien dengan dokter.

Kenapa bisa begitu, karena sangat lama ketemunya, sehingga tingkat saling mengenal cukup kuat.

Gak enaknya kalau ada pasien yang datang kasusnya sudah berat, sehingga penanganannya harus ekstra.

Tapi sebagai dokter tetap bertugas sesuai SOP.

TB: Apa yang penting dalam penanganan pasien selain rangkaian pengobatan?

J: Dukungan atau support dari keluarga.

Di Batam ini, katakanlah banyak perantau. Saya kalau ketemu pasien saya sering tanya, dimana keluarganya pak, bu?

Kalau jawabannya di luar Batam, misalnya di Surabaya, saya bilang pulang saja bu, pak di Surabaya.

Ditanya oh kenapa begitu dok, bukannya apa-apa bu, dukungan penuh selalu dari keluarga, gak mungkin saya.

Saya hanya bisa memperhatikan bapak, ibu kalau kita ketemu, tapi yang memperhatikan bapak ibu lebih besar siapa, ya keluarga.

Karena penyakit kanker ini penyakit kronis, lama waktunya dan semua itu punya dasar ilmiahnya.

Sering saya ditanya, kenapa harus lima tahun, saya bilang itu ada bukti ilmiahnya, selama itu pak, iya.

Tapi apakah kita harus cemas dengan itu, oh jangan, jangan.(TribunBatam.id/Aminuddin)