Ratusan Kapal Nelayan Berlabuh di Pulau Laut Natuna Terdampak Cuaca Ekstrem

Ratusan kapal nelayan dari Pulau Jawa dan Sumatera berlabuh di pinggir pantai Pulau Laut Natuna akibat terdampak cuaca ekstrem di laut

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Sejumlah kapal nelayan asal Pulau Jawa dan Sumatera terpaksa berlabuh di Perairan Pulau Laut Natuna akibat cuaca ekstrem, Senin (27/2/2023). 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Ratusan kapal nelayan berukuran besar terlihat berlabuh di pinggir Pantai Tanjung Payung, Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Bahkan saat malam hari, lampu dari kapal nelayan itu terlihat seperti melihat Singapura di malam hari dari Kota Batam.

Hal ini diungkap Camat Pulau Laut, Bambang Erawan.

Ia menjelaskan ratusan kapal itu merupakan kapal nelayan dari Pulau Jawa dan Sumatera. Sebab di bagian kapal nelayan terlihat bendera Merah Putih.

"Betul bang, ada ratusan kapal nelayan yang berteduh di sekitar Pulau Laut," kata Bambang saat dikonfirmasi Tribunbatam.id melalui sambungan telepon, Senin (27/2/2023) malam.

Menurut Bambang, ratusan kapal nelayan labuh jangkar di perairan Pulau Laut diakibatkan cuaca ekstrem yang terjadi di Laut Natuna Utara.

Baca juga: Akibat Cuaca Buruk, KM Bukit Raya Molor 12 Jam Tiba di Pelabuhan Tarempa Anambas

Sehingga mereka tak bisa menangkap ikan di perairan tersebut.

"Saya rasa mereka berteduh akibat cuaca ekstrem. Ini sudah dua minggu cuaca seperti ini (cuaca ekstrem -red)," tuturnya.

Bambang menyampaikan jarak kapal nelayan dari bibir pantai Pulau Laut hanya sekitar 1 kilometer.

"Sudah hampir dua Minggu mereka berlabuh, ada sekitar 100 kapal yang berlabuh saat ini," tambahnya.

Keberadaan kapal-kapal nelayan tersebut, menurut Bambang sampai saat ini tidak merugikan masyarakat sekitar, justru berdampak positif.

"Para Anak Buah Kapal (ABK) berbelanja untuk kebutuhan dan ekonomi jadi berputar di Pulau Laut," ungkapnya.

Terakhir, Bambang berpesan kepada ABK kapal dan nakhoda untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama mereka berlabuh, serta mematuhi aturan wilayah tangkap supaya tidak terjadi konflik dengan nelayan lokal.

(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved