LINGGA TERKINI

Ribuan Peserta Ikut Pawai Taaruf STQH ke X Tingkat Kabupaten Lingga di Daik

Ribuan peserta dari berbagai Kafilah mengikuti pawai ta'aruf di ibukota Daik, Lingga, Minggu (5/3/2023).

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda
Potret Pawai Ta'aruf STQH di Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, yang berlangsung di jalan Ibukota Daik, Minggu (5/3/2023) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kemeriahan ajang Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits atau STQH ke X tingkat Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah dimulai dengan adanya kegiatan pawai ta'aruf di Ibukota Daik, Minggu (5/3/2023) pagi.

Ribuan peserta dari berbagai Kafilah mewarnai sudut-sudut jalan wilayah Negeri Bunda Tanah Melayu itu.

Gema iringan drum band dari SMA 1 Negeri Lingga, menyemaraki permulaan pawai.

Dari para kafilah menunjukkan keunikannya masing-masing, memperlihatkan kepada warga yang turut meramaikan kegiatan ini.

Salah satunya Kafilah Temiang Pesisir, dengan salah satu alat peraga yang mereka bawakan, yakni Rumah Sampan.

Melalui pawai itu, rumah sampan yang mereka tunjukkan dengan makna sebagai rumah suku laut, yang saat ini turut hidup berdampingan di Kecamatan Temiang Pesisir.

Dengan kultur dan budaya suku laut, membuat Temiang Pesisir saling bersinergi dalam membangun generasi yang selalu mensyiarkan Islam.

Saat melewati Astaka STQ di halaman Kantor Bupati Lingga, mereka juga menampilkan aksi silat pengantin, dengan suguhan pakaian pengantin dan tradisinya yang masih terjaga.

Selain itu, Kafilah dari Kecamatan Senayang juga tampak menunjukkan keunikannya dalam STQ kali ini.

Dengan memegang rekal Al Qur'an, peserta pawai dari perempuan dan laki-laki menunjukkan tariannya di depan para tamu dan masyarakat di sana.

Mereka juga membawa mobil pickup yang di belakangnya dibentuk menyerupai rumah TPA atau Taman Pendidikan Al Qur'an, sebagai tempat pelajar memperoleh ilmu agama.

Ada pula kafilah dari tuan rumah, yakni Kecamatan Lingga membawa peserta terbanyak, yakni sekira 500 orang tampak memeriahkan dan memadati area astaka.

Sementara itu, kafilah dari Kecamatan Singkep Barat membawa piala juara umum.

Kafilah ini memang telah memegang juara umum berturut-turut dalam perhelatan STQ maupun MTQ tingkat Kabupaten Lingga.

"Kita membawa lebih kurang 150 orang peserta yang mana mereka dari peserta STQ, official, dan para perangkat serta tokoh," kata Camat Singkep Barat, Febrizal Taupik kepada TribunBatam.id, di tengah perjalanan pawainya.

Taupik optimis dengan bantuan berbagai pihak, untuk mempertahankan juara umum tahun ini.

Asisten III Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga, Siswandi melakukan pelepasan pawai tersebut.

Siswandi mengatakan, bahwa pawai ta’aruf memiliki manfaat dan tujuan salah satunya untuk menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa STQH sudah dimulai.

“Pelaksanaan pawai ta’aruf ini juga sebagai salah satu bentuk syiar islam,” kata dia dalam sambutannya.

Dirinya berpesan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sempurna. 

“Saya mengimbau untuk menjaga ketertiban umum saat pelaksanaan pawai ta’aruf yang dilaksanakan hari ini,” pesannya.

Astaka STQH Berbentuk Kapal Layar, Ini Maknanya

Pemerintah Kabupaten Lingga juga membentuk Astaka atau panggung STQH  yang dibuat cukup unik dan kreatif.

Dengan bahan kayu broti dan triplek, Astaka tersebut berbentuk kapal layar yang berwarna kuning, tepat dibangun di halaman kantor Bupati Lingga, Ibukota Daik.

Berada di negeri Bunda Tanah Melayu, kapal layar tersebut sengaja dibuat bewarna kuning yang melambangkan ke-Melayuan daerah Lingga.

Mereka sengaja menciptakan Astaka yang berbentuk sebuah kapal tersebut, agar memiliki nilai seni tersendiri dan menjadi unik sehingga dapat menarik minat para peserta STQ yang datang ke ke Kabupaten Lingga.

“Astaka ini kita buat dari triplek dan broti kita kerja cukup teliti agar astaka lebih menarik dan siap digunakan,” jelas salah seorang tukang, Ju yang sedang bekerja.

Kabarnya dibutuhkan beberapa ton broti dan puluhan tripek untuk membuat Astaka STQ tersebut.

Selain dikerjakan dengan teliti, kayu broti dan triplek juga dilengkung dan dibentuk sedemikian rupa agar astaka terlihat indah dan bernuansa islami.

“Ini sangat kreatif dan mudah-mudahan STQ tingkat Kabupaten Lingga tahun ini berjalan dengan lancar dan sukses,” ujarnya.

Ini dia Filosofi Perahu Layar pada STQH X Kabupaten Lingga 2023.

1. Perahu Layar

Suatu media untuk membawa masyarakat Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu, ke arah insan yang agamis, harmonis, menuju masyarakat yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur

2. Tiang Perahu dan Kubah

Mencerminkan 5 buah pilar atau tiang agama dalam rukun islam.

3. 13 Meriam

Mencerminkan 13 Kecamatan yang bernaung dalam satu Kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu.

4. Dermaga/Pelabuhan

Adalah tempat berhimpunnya peserta qori, qori’ah dalam memaknai intisari Al-Quran melalui seleksi tilawatil Al-Qur’an dan Hadist ke-10 tingkat Kabupaten Lingga 2023

5. Layar

Motivasi Pemerintah Kabupaten Lingga untuk memajukan, pengetahuan demi tercapainya syiar islam yang terarah dalam kehidupan bermasyarakat.(TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)


 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved