Peta Persaingan Balon DPD RI Kepri di Pemilu 2024, Ismeth Abdullah hingga Sekar

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Batam bersama Linayati Lestari, Dosen Fisipol Unrika bahas peta persaingan Balon DPD RI Dapil Kepri..

|
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Mahmud Prakoso
Dosen Fisipol Unrika Linayati Lestari (kiri) saat menjadi narasumber Tribun Batam Podcast edisi Ngomong Politik tema Melihat Peta Persaingan Balon DPD RI Dapil Kepri di Pemilu 2024, Senin (17/4/2023).. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tribun Batam Podcast edisi Ngomong Politik kali ini, Senin (17/4/2023) membahas tema 'Melihat Peta Persaingan Balon DPD RI Dapil Kepri di Pemilu 2024'.

Narasumber yang hadir yakni, Dosen Fisipol UNRIKA di Kota Batam, Provinsi Kepri, Linayati Lestari.

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Batam bersama narasumber.

Keterangan, Tribun Batam: TB dan Linayati Lestari: L.

TB: KPU telah menetapkan 15 balon DPD RI dapil Kepri memenuhi syarat dukungan pemilih berdasarkan hasil verifikasi faktual kedua.

Banyak wajah lama dan orang baru dengan identitas yang telah dikenal. Bagaimana anda melihat peta persaingan antara Balon DPD RI ini?

L: Bagi saya Balon DPD ini adalah sesuatu yang spesial. Bayangkan saja, baru untuk dapat sebutan balon, harus diantar minimal 2000 suara.

Satu lagi, harus minimal 4 Kabupaten/Kota di Kepri sasarannya. Jadi ini tentu (mereka) harus orang luar biasa.

Baca juga: DAFTAR Bakal Calon DPD RI Dapil Kepri, Ismeth Abdullah Raih Dukungan Terbanyak

TB: Nah, dari 15 Balon itu, ada Mantan Gubernur Kepri pertama, Ismeth Abdullah yang peraih syarat dukungan pemilih terbanyak, sekitar 2800-an suara. Bagaimana melihat hal ini?

L: Beliau orang lama, apalagi pertama Gubernur Kepri. Wajar mendapatkan suara sebanyak itu.

Sebab tanpa diketahui, artinya banyak yang masih percaya atau yakin dengan sosok beliau.

TB: Lalu, dari 15 balon ini, ada empat petahana. Mulai Ria Saptarika, Haripinto Tanuwidjaja, Dharma Setiawan, dan Richard Hamonangan Pasaribu. Bagaimana dengan ini?

L: Saya melihat ada tugas yang belum selesai, sehingga harus kembali lagi maju untuk melanjutkan.
Tentu petahana juga memiliki modal atau keuntungan sebagai petahana.

TB: Kemudian, ada dua milenial yang turut serta maju.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved