Jelang Idul Fitri 1444 Hijriah Pedagang Ketupat di Batam Raup Rp 700 Ribu Per Hari

H-1 jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, pedagang ketupat di Kota Batam misalnya meraup keuntungan hingga Rp 700 ribu dalam sehari.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng
KETUPAT LEBARAN - Herman dan dua rekannya sedang menganyam ketupat di Tanjung Pantun Jodoh, Kota Batam. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Idulfitri 1444 Hijriah menjadi momen keberkahan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Keberkahan itu antara lain dialami oleh para pedagang ketupat. Sebab mereka bisa meraup rupiah menjelang hari kemenangan tersebut.

H-1 jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, pedagang ketupat di Kota Batam misalnya meraup keuntungan hingga Rp 700 ribu dalam sehari.

Mereka memanfaatkan momen manakala ketupat memang menjadi satu makanan khas yang wajib ada dan simbol dari hari raya itu sendiri.

Hasilnya juga tidak main-main. Dalam kurun satu hari saja, mereka mampu menjual ribuan ketupat.

Tidak hanya ketupat yang sudah jadi, mereka juga kerap menjual daun kepala dalam bentuk ikatan kecil.

Ada beberapa harga yang mereka patok. Satu ikat ketupat dijual dengan harga Rp 10 ribu. Masing-masing ikat berjumlah 10 buah ketupat.

Sedangkan daun kepala yang belum dianyam, satu ikat dijual dengan harga yang sama yakni Rp 10 ribu. Namun, jumlah daun kelapa dalam satu ikatan itu berjumlah 15 lembar. 

Baca juga: Paket Idul Fitri Nite and Day Hotel Batam

pOS TERPADU - Sejumlah aparat berjaga di Pos Terpadu Ketupat Seligi tahun 2023 di Pelabuhan Tarempa, wilayah Kecamatan Siantan, Rabu (19/4/2023).
POS TERPADU - Sejumlah aparat berjaga di Pos Terpadu Ketupat Seligi tahun 2023 di Pelabuhan Tarempa, wilayah Kecamatan Siantan, Rabu (19/4/2023). (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Seorang pedagang ketupat, Herman mengatakan, dirinya dan rekannya bisa mendapat penghasilan sekitar Rp 500 hingga Rp 700 ribu per harinya.

Mereka hanya membeli sebatang daun seharga Rp 50 ribu kemudian menjajakannya di keramaian saja.

"Apabila laris bisa Rp 700 ribu jika sepi cuma Rp 500 ribu ," ungkap Herman saat ditemui TRIBUNBATAM.id, Jumat (21/4) sore.

Herman mengaku sudah berjualan ketupat sejak beberapa tahun yang lalu. "Ini bukan pekerjaan utama kami. Ini dadakan kami lakoni satu tahun 3 kali," aku Herman.

Herman sendiri merupakan seorang buruh harian lepas. Ia dan rekannya mulai berjualan ketupat jelang Lebaran Idulfitri dan Iduladha atau lebaran haji saja.

Menurut Herman, hasil dari berjualan ketupat jelang lebaran itu cukup membantu keuangan keluarga mereka terutama untuk pemenuhan kebutuhan jelang lebaran seperti saat ini.

"Alhamdulillah bisa buat bantu-bantu uang belanja lebaran," kata Herman.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved