Batam Terkini

BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Kepri menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Sold Out" di depan Kantor DPRD Kota Batam

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
BEM SI Kepri saat audiensi bersama walikota Batam dan DPRppD Kota Batam, jawab isu yang dibawa oleh mahasiswa saat unjuk rasa, Rabu (27/8/2025) 

TIRBUNBATAM.id, BATAM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Kepri menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Sold Out" di depan Kantor DPRD Kota Batam, Rabu (27/8/2025).

Setelah melangsungkan orasi di luar gedung, massa akhirnya diizinkan masuk untuk audiensi dan menyampaikan aspirasinya.

Ketua BEM SI Kepri, Muryadi, mengatakan tajuk Indonesia Sold Out memiliki arti tersendiri.

Ia menilai arah kebijakan investasi di Batam justru semakin menjauh dari kepentingan masyarakat.

"Indonesia sold out karena menurut kami khususnya di Batam ini telah dijual," ujar Muryadi.

Ia menyebut percepatan investasi yang didorong pemerintah saat ini banyak menguntungkan pihak tertentu, namun tidak dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

"Aksi hari ini kami tekankan, keuntungan-keuntungan yang dianggap sebagai percepatan investasi malah tidak berpihak pada rakyat," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, mahasiswa diterima langsung oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Ketua Komisi III DPRD Batam, serta sejumlah anggota dewan. 

Mereka mendengarkan aspirasi mahasiswa yang berjumlah 12 tuntutan.

"Mulai dari sampah, banjir, konflik agraria, hingga persoalan lakalantas kami sampaikan. Belakangan ini banyak sekali kecelakaan di jalan, ini menyangkut nyawa," kata Muryadi.

Menurutnya, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jam operasional serta kondisi truk kontainer di Batam. 

"Banyak truk kondisinya sudah tidak layak, uji kir juga lemah. Jangan dianggap sepele, ini harus ada kebijakannya seperti apa, karena ini menyangkut nyawa," tegasnya.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti persoalan sampah, parkir, program makan bergizi gratis, hingga masalah guru honorer.

"Kami meminta bagaimana permasalahan ini benar-benar diselesaikan, bukan hanya janji," pungkasnya.

Adapun 12 poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa, yakni:

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved