Jejak Prabowo Kalah di 3 Pilpres, Politisi Gerindra: Banyak Hasilkan Pemenang
Jejak Prabowo di tiga Pilpres dan selalu kalah dan kembali akan maju pada Pilpres 2024 mendapat pembelaan dari politisi Partai Gerindra
TRIBUNBATAM.id - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali maju pada kontestasi Pilpres 2024.
Tidak sedikit stigma muncul ia tak pas kembali maju, mengingat ia telah kalah pada Pilpres beberapa kali.
Jika rencananya maju benar-benar terealisasi, Pemilu 2024 bakal jadi kali keempat Prabowo berlaga di Pilpres.
Ia pernah menjadi peserta Pilpres 2009, 2014, dan 2019, di mana pada tiga kontestasib tersebut Prabowo belum berhasil menjadi pemenang.
Pamun, pandangan berbeda sepertinya datang dari politisi Partai Gerindra Andre Rosiade, yang membela Prabowo Subianto usai disindir politisi PDI-P Adian Napitupulu.
Adian sebelumnya menyebut kalau Prabowo selalu kalah saat berkontestasi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Kata Andre, Prabowo justru mencetak para pemenang.
Misalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
"Jadi begini. Pertama, Pak Prabowo itu banyak menghasilkan pemenang-pemenang, Jokowi-Ahok itu, itu Pak Prabowo yang mengusungnya," kata Andre saat berdebat di acara survei Poltracking Indonesia, dikutip tayangan YouTube, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Kandidat Capres Ikut Turun ke Jalan Saat Hari Buruh Senin 1 Mei 2023, Siapa?
Baca juga: Manuver Politik PDI Perjuangan Usai Usung Ganjar, Ajak PAN Bergabung Bersama
"(Prabowo) Bahkan meyakinkan Bu Mega, karena Bu Mega maunya Fauzi Bowo waktu itu. Itu satu," sambungnya.
Saat itu, Adian hendak menyahut ucapan Andre.
Namun, akhirnya Adian mempersilakan Andre untuk menyelesaikan pandangannya itu.
Setelah itu, Andre pun mencontohkan bagaimana Prabowo turut mencetak Anies Baswedan sebagai pemimpin nomor satu di DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017.
Menurut Andre, Prabowo-lah yang mengantarkan Anies hingga menempati kursi nomor satu di pemerintahan provinsi DKI Jakarta.
"Anies Baswedan yang diusung Uda Willy (Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya) juga Pak Prabowo yang mengantarkan menang jadi gubernur, diantar, dimodali, jadi gubernur DKI," tutur anggota Komisi VI DPR ini.
Mendengar argumen Andre, Adian membalas dengan nada santai.
Kata dia, justru dengan pernyataan itu semakin menunjukkan bahwa Prabowo tidak bisa memenangkan dirinya sendiri.
"Mungkin, Prabowo punya kemampuan memenangkan orang, tapi tidak punya kemampuan memenangkan dirinya," balas Adian, dikutip dari kompas.com.
Baca juga: Ganjar Jadi Capres PDIP, Soerya Respationo Siap Menangkan di Kepri
Baca juga: 6 Partai Ini Berikan Komentar Berbeda Setelah Ganjar Pranowo Capres PDI P
Adian meminta maaf jika pernyataannya itu menyinggung Andre dan Gerindra.
Namun, ia mengaku tak bermaksud menyindir Prabowo rendah dengan fakta kekalahan itu.
"Mohon maaf nih, tidak bermaksud angkuh tidak bermaksud merendahkan, tidak. Cuma, bisa enggak sih kita dapatkan lawan yang memang seimbang gitu loh. Itu doang, Ndre," kata aktivis 98 itu.
Adapun dalam rilis survei Poltracking Indonesia, elektabilitas Prabowo ada di posisi teratas (33 persen), bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo di urutan kedua (31,1 persen).
Sementara di posisi ketiga ada Anies Baswedan (22,4 persen).
Jejak Prabowo di Tiga Pilpres
Cawapres 2009
Pemilu Presiden 2009 menjadi ajang Pilpres perdana bagi Prabowo.
Sebenarnya, jelang Pilpres 2004 dia maju dalam konvensi calon presiden (capres) Partai Golkar.
Namun, Prabowo kalah dan konvensi dimenangkan oleh Wiranto yang berpasangan dengan Salahudin Wahid.
Hengkang dari Golkar, Prabowo membentuk partai sendiri yang ia pimpin hingga kini, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Dengan kendaraan barunya, mulanya Prabowo hendak mencalonkan diri sebagai presiden dengan menggandeng Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) saat itu, Soetrisno Bachir, sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Namun, pasangan ini sudah layu sebelum berkembang karena tak mampu memenuhi persyaratan kursi dukungan.
Prabowo lantas berganti haluan dengan merapat ke koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres.
Setelah melalui perundingan yang alot, Prabowo akhirnya legawa dipasangkan sebagai calon wakil presiden Megawati.
Baca juga: 3 Alasan PPP Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres, KIB Hadapi Tantangan Soliditas
Baca juga: Masa Kecil Ganjar Pranowo Jual Bensin Eceran, Kini Diusung PDIP sebagai Capres
Namun, pasangan ini gagal meraih kemenangan.
Megawati-Prabowo harus puas dengan perolehan 32.548.105 suara atau 26,79 persen.
Pertarungan kala itu dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono yang mengantongi 73.874.562 suara atau 60,8 persen.
Sementara, pasangan Jusuf Kalla-Wiranto berada di urutan buntut dengan perolehan 15.081.814 suara atau 12,41 persen.
Pilpres 2014
Lima tahun berlalu, Prabowo kembali mencoba peruntungannya pada Pilpres 2014.
Saat itu, Gerindra sudah tumbuh jauh lebih besar dibandingkan tahun 2009.
Partai berlambang kepala garuda itu berhasil memperoleh 73 kursi pada Pemilu 2014, meningkat pesat dari sebelumnya 26 kursi.
Dengan daya tawar yang lebih besar, Prabowo berhasil mewujudkan keinginannya mencalonkan diri sebagai presiden.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gerindra masih mesra dengan PAN sehingga menggandeng Hatta Rajasa yang kala itu menjabat sebagai ketua umum partai berlambang matahari putih tersebut.
Prabowo-Hatta juga mendapat dukungan dari Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pasangan capres dan cawapres itu hanya punya pesaing tunggal, yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla yang diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem, dan Hanura.
Baca juga: PDIP Usung Ganjar Capres 2024, Airlangga Sebut Calon Golkar Sudah Diputuskan 2019
Baca juga: Nasib Ganjar Pranowo Usai Nyatakan Diri Siap Jadi Capres, Kini Diberi Sanksi oleh PDI P
Namun, lagi-lagi Prabowo terpaksa menelan kekalahan.
Dengan mengantongi 62.576.444 suara atau 46,85 persen, Prabowo-Hatta kalah dari Jokowi-Kalla.
Di pencalonan pertamanya sebagai presiden saat itu, Jokowi berhasil mendulang 70.997.833 suara atau 53,15 persen.
Pilpres 2019
Tak menyerah, Prabowo kembali maju ke gelanggang Pilpres 2019.
Masih dikutip dari kompas.com, pada pencalonan ketiganya, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga juga merupakan rekan satu partai Prabowo di Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina partai.
Selain Gerindra, pasangan Prabowo-Sandiaga diusung oleh tiga partai lainnya yakni Demokrat, PKS, dan PAN.
Saat itu, Prabowo lagi-lagi harus berhadapan dengan Jokowi.
Petahana tersebut menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf diusung oleh PDI-P, Golkar, PKB, Nasdem, PPP dan Hanura.
Pilpres 2019 pun menjadi momen ketiga Prabowo menelan kekalahan di pilpres.
Untuk kedua kalinya, Prabowo gagal mengungguli Jokowi.
Prabowo-Sandiaga saat itu mendapat suara 68.650.239 atau 44,5 persen, tertinggal jauh dari Jokowi-Ma'ruf yang mengantongi 85.607.362 suara atau 55,5 persen.
Kendati gagal, tak lama Gerindra merapat ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Pilpres 2024, Wacana Duet Prabowo dengan Ganjar, PDIP dan Gerindra Ngotot Capres
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Pastikan HUT PDIP Bukan Ajang Umumkan Capres
Prabowo bahkan dipercaya Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Setahun Kabinet Indonesia Maju berjalan atau akhir Desember 2020, Sandiaga Uno juga bergabung dengan pemerintah dan ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menggantikan Wishnutama.
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)
| 500 Siswa Anambas Jadi Target, Cek Kesehatan Gratis Puskesmas Siantan Timur Hampir Rampung |
|
|---|
| Gubernur Kepri Ansar Ahmad Komentari Terkait Isu Jadi Menteri Era Prabowo Subianto |
|
|---|
| Program Generasi Emas Presiden Diterapkan di Tambelan Bintan, TNI Jadi Garda Terdepan |
|
|---|
| Imah Menangis Haru Lepas Putranya Masuk Sekolah Rakyat di Natuna Kepri: Semoga Betah |
|
|---|
| Harapan Baru bagi Anak Perbatasan, Sekolah Rakyat di Natuna Mulai Beroperasi Hari Ini |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.