BINTAN TERKINI
Mobil Damkar Sering Rusak, Warga Sebut Penanganan Kebakaran Hutan di Bintan Lamban
Warga Bintan mengeluhkan lambannya penanganan kebakaran lahan dan hutan akibat kerap rusaknya mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Bintan.
Penulis: Alfandi Simamora |
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah warga di Kabupaten Bintan menyebutkan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Bintan tergolong lamban.
Hal itu disampaikan salah satu warga Toapaya Selatan, Andi yang pernah mengabari petugas Damkar dalam kasus Karhutla.
Menurutnya, saat dikonfirmasi pihak Damkar Toapaya terkait kebakaran itu memang langsung menanggapi.
Namun, karena keterbatasan armada dan personel di saat kejadian kebakaran di beberapa titik di Wilayah kerja UPT Damkar Toapaya, sehingga kebakaran di samping Jalan Tirta Madu yang menghubungkan antara Gesek, Kecamatan Toapaya menuju Kecamatan Bintan Timur tidak langsung ditangani.
Padahal saat itu, api tergolong besar dan hampir membakar kabel dan gardu listrik yang ada di sana.
"Makanya saya sebut penangan Karhutla terbilang lamban di Bintan. Padahal ada tim Karhutla yang dibentuk di tiap Kecamatan. Masak hanya damkar saja yang bergerak," keluhnya, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Warga Binaan Rutan Tanjungpinang Diajari Cara Olah Pohon Tua Agar Berdaya Jual Tinggi
Selain itu, salah satu warga Toapaya Induk, Alex juga mengaku, pernah mengonfirmasi Damkar Toapaya terkait kebakaran di daerah Cikolek.
Pihak Damkar saat kejadian itu sama sekali tidak datang, dengan alasan mobil Damkar rusak dan ada penanganan Karhutla di lokasi lain.
Sehingga, saat itu warga bersama perangkat desa, Babinkamtibmas dan Babinsa berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
"Kita malah padamkan sendiri, soalnya lokasi kebakaran di daerah pemukiman warga. Bersyukur api bisa padam saat itu," jelasnya.
Ia pun berharap kepada Pemerintah Daerah bisa mengatasi terkait permasalahan fasilitas kendaraan Damkar.
"Soalnya yang paling utama itu adalah kendaraan Damkar, sehingga petugas damkar bisa tangani Karhutla dengan maksimal di Bintan. Kasihan juga sama petugas Damkar yang bekerja dengan fasilitas yang kurang baik," keluhnya.
Sementara itu, perihal mobil Damkar yang sering rusak, Kepala UPT Damkar Kecamatan Bintan Timur, Nurwendi mengakui bahwa terkait kendaraan damkar yang sering rusak merupakan hal yang sering mereka hadapi ketika bertugas.
Pasalnya, dari dua mobil damkar yang ada di Kecamatan Bintan Timur, terkadang hanya satu yang bisa digunakan.
Sedangkan satu mobil lagi dalam keadaan rusak.
"Seperti beberapa hari lalu hanya satu yang bisa kami gunakan untuk menangani Karhutla. Sedangkan satu lagi sedang diperbaiki," jelasnya.
Disinggung apakah saat ini masih rusak, Nurwendi menuturkan, bahwa mobil Damkar yang rusak sudah selesai diperbaiki.
"Sudah selesai diperbaiki. Jadi dua mobil Damkar kita saat ini sudah bisa digunakan apabila terjadi kebakaran," jelasnya.
Di tempat terpisah Kepala UPT Damkar Toapaya, Makmur saat dikonfirmasi terkait kendaraan damkar mengaku, bahwa untuk UPT Damkar Toapaya ada dua mobil damkar. Namun, satu mobil damkar saat ini dalam keadaan rusak.
"Kalau mobil damkar di kita ada dua, satu dalam keadaan rusak, dan satunya lagi kondisi baik," ungkapnya.
Disinggung apakah sudah dilakukan perbaikan, Makmur menuturkan, bahwa sedang dilakukan perbaikan.
"Tetapi ada super part yang di pesan dari luar daerah, sehingga belum bisa dikerjakan," jelasnya.
Di tempat terpisah Kepala UPT Damkar Tanjunguban, Panyodi menuturkan, untuk di Tanjunguban pihaknya hanya punya satu mobil damkar, dan dua kendaraan suplai air.
Menurutnya, untuk mobil damkar di Tanjunguban sampai sejauh ini tidak dalam keadaan rusak.
"Alhamdulilah untuk mobil damkar di kita masih dalam keadaan baik. Memang kadang ada rusak, tapi kita langsung tangani. Solanya kita hanya punya satu mobil damkar. Jika rusak, kita tidak akan bekerja," jelasnya.
Panyodi juga menjelaskan, bahwa untuk di UPT Damkar Tanjunguban menurutnya masih kurang satu mobil damkar.
Hal itu disebutkan olehnya melihat medan dan lokasi kerja UPT Damkar Tanjunguban yang memegang tiga Kecamatan.
"Jadi kalau dibilang kita kurang, memang kurang satu mobil damkar. Soalnya, kita memegang tiga kecamatan untuk penangan kebakaran," jelasnya.
Sementara itu, dari berita sebelumya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan mengajukan penambahan mobil pemadam kebakaran (Damkar) ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) untuk membantu penanganan kebakaran lahan di Bintan.
Kepala BPBD Bintan, Ramlah membenarkan telah mengajukan tiga unit mobil damkar baru.
Pengajuan mobil damkar ini guna untuk meningkatkan penanganan kebakaran hutan dan lahan kebakaran lahan di Bintan.
Pasalnya, sejumlah mobil Damkar sudah mulai usang dan banyak mengalami kerusakan karena dimakan usia.
"Maka dari itu kita ajukan ke pusat untuk penambahan, supaya penanganan Karhutla di wilayah bintan bisa lebih maksimal," terangnya.
Selain mengajukan ke pusat, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kepri untuk membantu bila bencana Karhutla kembali terjadi di Kabupaten Bintan.
"Kita koordinasi juga dengan Provinsi Kepri, untuk mengantisipasi Karhutla, mengingat saat ini sudah masuk musim panas,” ungkapnya.
Ramlah juga menambahkan, selain pengajuan unit damkar baru, pihaknya juga sedang merekrut tambahan personil sebanyak 25 orang untuk membantu BPBD Bintan.
"Kami juga sedang merekrut tambahan personil, saat ini sudah ada 25 orang yang diseleksi,” katanya. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)
Job Fair di Lobam Bintan Selesai, 1282 Pencari Kerja Berhasil Daftar, Kini Tinggal Tunggu Hasil |
![]() |
---|
63 Orang Jalani Seleksi Penerimaan Tenaga Kesehatan di RSUD Bintan, Ini Formasimya |
![]() |
---|
Nelayan Bintan Hilang, Keluarga dan Warga Harap Cemas Menanti Kabar Baik di Dermaga Busung |
![]() |
---|
Ketua RT Hilang Saat Melaut, TIM SAR Hentikan Sementara Pencarian Korban |
![]() |
---|
Polisi Ringkus Pelaku Asusila Anak Berusia 13 Tahun di Kijang Bintan, Berawal dari Kenalan di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.