Ketika Luhut Binsar Pandjaitan Senggol Singapura Tetangga Batam Gegara Listrik
Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik keras rencana Singapura yang meminta Indonesia mengekspor listrik clean energy-nya.
SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Negara Singapura tetangga Batam menjadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan.
Saat menghadiri acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin, Jakarta, Selasa (9/5/2023), Luhut Binsar Pandjaitan mengkritik keras rencana Singapura agar Indonesia mengekspor listrik atau clean energy.
Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan bahkan menyebut jika permintaan Singapura tetangga Batam itu dianggap masih memandang Indonesia sebagai negara yang 'bodoh'.
Luhut ingin Singapura membangun proyek untuk merealisasikan hadirnya listrik clean energy guna kepentingan mereka di Indonesia.
Bukan malah menggelar tender ke sejumlah perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Menko Marvest itu juga menegaskan jika Indonesia mampu menghadirkan produk listrik akhir serta mengekspornya.
Baca juga: BP Batam Terima Investor Singapura, Bahas Rencana Investasi Teknologi Transportasi
Bukan hanya mampu mengekspor bahan mentahnya saja.
"Singapura itu minta supaya kita ekspor listrik clean energy ke sana. Kita gak mau, saya bilang gak mau, semua bilang ramai gak mau. Mau kalau proyeknya di kita. Jadi kita yang jual, jangan kau yang atur. Kan brengsek ini Singapur. Dia pikir kita bodoh aja. Dia tenderin perusahaan-perusahaan kita. Emang gua pikirin, enggak dong," sebutnya.
Video pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan itu pun sontak memantik reaksi warga Indonesia hingga viral di medsos.
Singapura tetangga Batam itu diketahui sudah mendesain untuk mengimpor listrik dari Indonesia hingga tahun 2025.
Adapun kebutuhan yang diperlukan mencapai 600 Mega Watt.
Jumlah impor listrik Singapura dari Indonesia itu akan melonjak dua kali lipat pada 2027 atau setara 1.200 MW.
Pada Januari 2022 lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng telah menandatangani Nota Kesepahamaan (Memorandum of Understanding/MOU) di bidang kerja sama energi.
Baca juga: Konjen Singapura Kunjungi Bintan, Bahas Peluang Kerjasama Bidang Investasi dan Wisata
Penandatanganan MoU Kerja Sama Energi ini menjadi salah satu deliverables pada pertemuan Leaders' Retreat antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada tanggal 25 Januari 2022 di Bintan.
MoU kerja sama bidang energi tersebut, akan meliputi sejumlah area.
Seperti pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTS dan hidrogen, interkoneksi listrik lintas batas dan jaringan listrik regional, perdagangan energi, pembiayaan proyek energi.
Hingga peningkatan kapasitas SDM.
Sebelum pernyatan Luhut Binsar Pandjaitan ini, Menko Marvest sebelumnya mengungkap jika Indonesia enggan mewujudkan keinginan Singapura yang hanya ingin ekspor solar panel surya dari Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan menilai, hal itu tidak akan berdampak apa pun terhadap Indonesia.
Baca juga: Sidang Haris Azhar dan Fatia, Massa di PN Jaktim Sindir Luhut Binsar Pandjaitan
Maka dari itu, Luhut ingin Indonesia bangun industri solar panel surya dan membuat baterai, baru akan diekspor ke Singapura.
Hal tersebut disampaikan Luhut usai menghadiri acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di Hotel The Saint Regis Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Menurut Luhut, jika penandatanganan kerja sama itu telah selesai maka hal itu bisa segera dilakukan seperti diberitakan Kompas.com.
KEPRI Lokasi PLTS Terbesar di Dunia
Pemerintah Provinsi Kepri atau Pemprov Kepri sebelumnya bekerja sama dengan dua perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala dunia.
Dua perusahaan tersebut yakni Quantum Power Asia dan ib vogt.
Keduanya saat ini dalam rencana pembangunan PLTS terbesar di Indonesia.
Selama ini Quantum Power Asia adalah perusahaan yang telah berpengalaman dalam membangun dan membiayai PLTS di Indonesia dengan Perjanjian Jual Beli Listrik bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sementara, ib vogt merupakan salah satu pengembang PLTS terbesar di dunia yang berkantor pusat di Jerman dan beroperasi di 43 negara.
Konsorsium kedua perusahaan ini sebelumnya telah membangun PLTS dengan single-axis tracking pertama yang terbesar di Indonesia berskala 14,7 MW di Gorontalo dan pembangunan PLTS terbesar ketiga di Indonesia yang berlokasi di Lombok berskala 7 MW.
Keduanya saat ini sudah beroperasi dan menyuplai listrik secara langsung ke PLN. Konsorsium Quantum dan ib vogt secara global telah membangun 3 GW PLTS dan telah memiliki proyek pada pipeline sebesar 27 GW.
Kerja sama yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad ini terkait pembangunan mega proyek pembangunan PLTS senilai Rp71,8 triliun.
Atau lebih dari US$ 5 miliar yang mencakup pembangunan lebih dari 3,5 GW Solar PV dan lebih dari 12 GWh penyimpanan baterai di Kepri ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) antara Pemprov Kepri dengan Quantum Power Asia dan ib vogt di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, Selasa, (19/4/2022).
Sebagai bagian dari inisiatif untuk mencapai netralitas karbon pada 2050, Pemerintah Singapura melalui Energy Market Authority (EMA) telah mengeluarkan Request for Proposals (RfP) untuk izin impor listrik, guna memasok energi bersih dari negara tetangganya termasuk Indonesia.
Proyek yang dihasilkan akan menjadi salah satu program PV Surya atau PLTS dan penyimpanan baterai terbesar di satu lokasi secara global.
Namun, kerjasama ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat sebelum mengekspor listrik ke Singapura.
Kerja sama ini diakui Gubernur Kepri dalam rangka mewujudkan misi 'Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya'.
Sekaligus menjalankan mandat Presiden Jokowi dalam mewujudkan energi transisi.
Dengan dukungan penuh dari komunitas masyarakat di Kepri, telah dirancang hubungan rantai pasokan hiper-lokal, program pelatihan kompetensi keterampilan yang relevan untuk penduduk.
Serta kegiatan pembangunan bisnis.
Dengan demikian, diharapkan proyek dapat melibatkan usaha mikro, kecil.
Hingga menengah lokal dan memberikan dampak positif pada masyarakat luas secara maksimal.
Gubernur Kepri menyambut baik kolaborasi pembangunan PLTS ini dengan pihak Quantum Power Asia dan ib vogt.
Karena selain berdampak positif di bidang ekonomi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo energi transisi menjadi agenda penting bagi Indonesia.
“Sebagai salah satu lokasi PLTS terbesar di dunia, kami di Kepulauan Riau menyambut baik langkah ini. Saya berharap PLTS ini akan menghadirkan solusi kebutuhan energi bersih masa depan sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo," ujar Gubernur Kepri dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Rabu (20/4/2022).
Gubernur Kepri juga berharap kerja sama ini akan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kedua negara.
Semoga implementasi proyek ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia, bersama-sama dengan Singapura,“ tutur Ansar Ahmad.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo saat itu menyampaikan harapannya terkait kerja sama pembangunan PLTS di Kepri tersebut.
“Kami menyambut baik kerja sama ini karena kita berambisi untuk mewujudkan energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan PLTS ini. Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas sekitar 21 persen.
Adanya kerja sama dengan negara lain, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi emisi gas hingga 41 persen. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara,” ungkapnya.
Dalam penandatanganan MoU, Simon G. Bell, Managing Director dan CEO Quantum Power Asia mengatakan, setelah ditunjuk menjadi Importir Listrik Singapura, akan membawa investasi lebih dari Rp 71,8 triliun atau setara US$ 5 miliar.
"Proyek ini akan menciptakan sekitar 30.000 pekerjaan dan membangun sistem penyimpanan PV terbesar secara global yang pernah dibangun hingga saat ini," papar Simon G. Bell.
Sementara itu, Managing Director dan CEO ib vogt, Anton Milner menambahkan inisiatif impor energi oleh Singapura dan Indonesia merupakan proyek penting secara global yang akan menjadi katalisator bagi transformasi kawasan menuju energi bersih dan bebas karbon.
"Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Quantum Power Asia dan Union Energy, kami yakin rencana proyek kami sangat menarik untuk menciptakan program investasi jangka panjang yang berkelanjutan, baik untuk Singapura dan Indonesia," ucapnya.
Perusahaan pengembang PLTS berskala dunia, Quantum Power Asia dan ib vogt telah membentuk perusahaan patungan bernama Anantara Energy (Anantara) yang didedikasikan untuk mendanai dan membangun PLTS di Indonesia.
Perusahaan ini juga bermitra dengan Union Energy Corporation, yang merupakan penyalur listrik terkemuka di Singapura, sebagai mitra impor dan pengecer.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.