PODCAST

Dosen Juga Ingin Nyaleg Dalam Bincang Tribun Batam Podcast Edisi Ngomong Politik

Tribun Batam Podcast edisi Ngomong Politik, Senin 22 Mei 2023 bahas tema 'Dosen juga Ingin Nyaleg' hadirkan 2 dosen dari Unrika sebagai narsum

|
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
Dok. Tribun Batam
Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Unrika, Amrullah Rasal (kanan) dan Rona Tanjung, Dosen Prodi Bisnis Digital Unrika (tengah) saat jadi narasumber Tribun Batam Podcast Edisi Ngomong Politik, Senin (22/5/2023) 

Di satu sisi berpolitik itu enak sih, tapi di satu sisi lain membuat pusing. Kenapa ibu memilih resiko ini, apakah sudah siap lahir batin bu?

RT : Gini ya, kita sebagai dosen itu ada yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi kan, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.

Kita selama ini mengabdi dalam ruang lingkup terbatas. Jadi kalau kita ditakdirkan duduk pun nanti misalnya, kita punya otoritas lebih dan kekuatan untuk lebih banyak membantu masyarakat lain seperti itu.


TB : Ngomong-ngomong Ibu Rona masuk ke partai mana nih sebelumnya?

RT : Kami satu partai dengan Pak Amrullah, cuma beda tingkatan saja. Saya maju untuk DPRD Provinsi.

Kalau dibilang berat mungkin ya, tapi Insya Allah lah kita go it the flow dijalani saja maksudnya.
Kita kan gak tau bagaimana ke depannya. Tapi di sini yang perlu saya tekankan bahwasanya kita di sini itu benar-benar ingin Kepri lebih maju dari segi pendidikan, lalu permasalahan perempuan dan anak, khususnya stunting dan lain-lain.


TB : Terjun ke dunia politik praktis ini apakah karena dorongan dari naluri sendiri atau memang ada tawaran dari partai untuk memenuhi kuota perempuan 30 persen bu?

RT : Bicara pemenuhan perempuan 30 persen, saya harap perempuan itu bisa berkontribusi tidak hanya sebagai pelengkap saja.

Logikanya hak suara laki-laki dan perempuan sama-sama satu. Dengan 30 persen itu harusnya bisa menjadi motivasi kita sebagai perempuan.

Saya lebih ke politik of care atau etik of care di mana perempuan ini adalah pencetus didik-didik generasi ke depan.


TB : Oke, mungkin saya kembali ke Bang Amrullah. Oh ya bang sudah berapa lama bergabung ke Partai Golkar dan kenapa harus Golkar ?

AR : Saya di Golkar lebih kurang sudah 16 tahun. Kalau ditanya kenapa harus Golkar? Karena saya melihat partai ini terbuka dan modern.

Pola rekrutmen kadernya itu berjenjang jadi tidak melihat dari satu aspek tapi melihat figur itu secara komprehensip.

Kedua di sini tidak berlaku namanya politik dinasti. Siapa kader yang kredibel silakan, jadi sangat fair.


TB : Dari tahun 1997 abang sudah menjadi dosen dan tentunya dapat mengkritisi segala kebijakan pemerintah. Tapi kenapa abang secara spesifik justru turun ke politik sepert ini?

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved