MATA LOCAL CORNER

Orang Meninggal Masih Terdaftar Pemilih, Pantarlih Diminta Serius Mendata Pemilih

Pantarlih diminta serius saat mendata nama pemilih agar tak terjadi orang yang sudah meninggal tercatat jadi pemilih sebaliknya yang hidup tidak.

TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGROHO
Usvim Varadila, Waka Infokom DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Kepri, dalam program Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pesta demokrasi di Indonesia bukan hal baru dan rutin digelar lima tahun sekali.

Namun sayangnya, saat pelaksanaan tetap terlihat sembraut.

Hal ini diharapkan menjadi perhatian serius pelaksana khususnya petugas paling bawah.

Keruwetan kerap terjadi menjelang pesta demokrasi.

Bahkan yang paling sering terjadi orangnya sudah tidak ada atau sudah meninggal masih terdaftar sebagai pemilih.

"Herannya lagi yang orangnya masih hidup justru belum terdaftar. Ini sangat sering terjadi," kata Usvim Varadila Waka Infokom DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Kepri, dalam program Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam, yang membahas tema "11.815 Pemilih potensial Batam terancam tidak bisa mencoblos".

Usvim mengungkapkan, saat ini jelang pesta demokrasi tahun 2024 KPU Batam, mencatat 11.815 orang pemilih potensial terancam tidak bisa mencoblos.

"Ini tentu sangat miris," kata Usvim.

Dia juga menyoroti panitia pelaksana pemilu dalam hal ini Pantarlih.

Baca juga: Akomodir Suara Pemilih saat Pemilu 2024, KPU Siapkan Enam TPS Khusus di Batam

"Muara data pemilih berawal dari Pantarlih, jadi seharusnya pantarlih ini harus benar-benar serius saat bekerja. Pasalnya berdasarkan pengalaman beberapa waktu lalu, ada yang tidak terdaftar jadi pemilih di lingkungannya padahal sudah lama tinggal di komplek tersebut," kata Usvim.

Dia menjelaskan saat ini jika dilihat data pemilih banyak kesalahan dimana orangnya sudah meninggal, tetapi masih terdaftar, sementara orangnya yang masih ada malah tidak terdaftar.

"Ini jelas kesalahan oleh Pantarlih,"katanya.

Bahkan banyak juga petugas Pantarlih yang tidak melakukan tugasnya di lapangan dengan benar.

"Contohnya tidak mau mendatangi rumah pemilih atau tidak mendata dengan benar," katanya.

Sementara, mengenai data potensial pemilih yang belum memiliki KTP, Usvim berharap Disdukcapil bisi berupaya dengan cara apapun untuk menjemput bola ke lapangan.

"Kita percayakan kepada Disdukcapil agar hal itu bisa dituntaskan," kata Usvim. (TRIBUNBATAM.id/Ian Sitanggang)


 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved