BERITA POLITIK

Mahfud MD Disebut Tak Tau Diri Oleh Petinggi NasDem Usai Bahas Cawe-cawe Jokowi

Willy menilai saran Mahfud agar partai pendukung Anies kompak dan berhati-hati agar tidak dijegal di internal sendiri, tidak sesuai dengan kapasitas M

Editor: Eko Setiawan
TribunBatam.id via Kompas.com/Dian Erika
Pelaksana Tugas (Plt) Menkominfo Mahfud MD 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Setelah memberi saran kepada koalisi pendukung Anies Baswedan, kini Menkopolhukam Mahfud MD malah mendapat serangan dari elite Partai NasDem.

Padahal Mahfud MD hanya memberi saran agar Koalisi Perubahan untuk Persatuan kompak mendukung Anies Baswedan.

Kritik itu datang dari Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, Willy menilai saran Mahfud agar partai pendukung Anies kompak dan berhati-hati agar tidak dijegal di internal sendiri, tidak sesuai dengan kapasitas Mahfud sebagai pihak yang duduk di pemerintahan.

Apalagi Menurut Willy saran seolah Mahfud menjadi seorang pengamat politik.

Padahal posisi Mahfud saat ini adalah Menkopolhukam. Di sisi lain proses pencapresan adalah tugas partai politik.

"Jadi dalam hal ini kita harus saling tahu posisi, tahu diri di mana kemudian harus bersikap sebagai penyelenggara pemerintahan. Kalau kami pelaku, kalau Pak Mahfud orang yang mengerjakan kewenangan pemerintahan. Biarkanlah pengamat yang memberikan statement- statement seperti itu," ujar Willy di DPP Partai Nasdem, Jumat (2/6/2023).

"Fokus saja pada pekerjaan Pak Mahfud jalankan pemerintahan. Kewenangan, tugas pencapresan adalah tugas parpol," sambung Willy.

Sebelumnya Menkopolhukam Mahfud MD memastikan cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024 bukan untuk menjegal Anies Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan. 

Mahfud menilai anggapan cawe-cawe Jokowi di Pilpres untuk menjegal Anies adalah bagian dari kontestasi politik.

Menurutnya hal itu sengaja diembuskan agar mendapat dukungan yang lebih banyak sehingga pemilih di pihak lain sedikit. 

"Itu hanya kontestasi politik jadi membuat isu supaya pendukung yang lainnya muncul atau mungkin biar yang memilih sedikit kenapa dijegal karena ada peran pemerintah. Tidak, pemerintah tidak menjegal," ujar Mahfud usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6/2023).

Lebih lanjut Mahfud menjelaskan dirinya pernah bertukar pandangan dengan mantan Wamenkumham Denny Indrayana terkait Anies Baswedan

Mahfud menyebut dirinya memberi pandangan agar Anies bisa terus mendapat dukungan dan menjaga Koalisi Perubahan untuk Persatuan kompak.

"Saya katakan usahakan di berbagai forum agar koalisi pendukung Anies ini kompak, agar Anies mendapat tiket tidak dijegal oleh internalnya sendiri. Kalau pemerintah enggak (menjegal)," ujar Mahfud. 

Sumber: KompasTV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved