Oknum TNI Jalani Pemeriksaan Diduga Terlibat Pembunuhan Pengamen Keliling

Kadispen TNI AD membenarkan jika ada oknum TNI yang menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan pengamen keliling di Senen, Jakpus.

TribunBatam.id via TribunJogja.com
Ilustrasi Oknum TNI - Seorang oknum TNI menjalani pemeriksaan diduga terlibat pembunuhan pengamen keliling pada Kamis (8/6/2023). 

TRIBUNBATAM.id - Polisi militer sedang memeriksa oknum TNI yang diduga terlibat pembunuhan seorang pria berinisial D (23).

Jasad pria itu ditemukan sudah tidak bernyawa di Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Hamim Tohari membenarkan ada oknum TNI yang tengah diperiksa terkait kasus pembunuhan ini.

Ia mengungkapkan jika oknum TNI berinsial Pratu J bukan berasal dari satuan TNI AD yang berada di Jakarta.

Melainkan, satuan di Maluku yang sedang ditugaskan di Jakarta oleh satuannya.

Sementara Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengungkap jika terdapat Kartu Tanda Anggota Tentara Nasional Indonesia (KTA TNI) di sekitar jasad korban yang tergeletak di trotoar jalan.

Dalam KTA tersebut diketahui jika Pratu J kelahiran tahun 1996.

Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait peristiwa penusukan di Jalan Kramat Raya Senen.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika sebelumnya oknum TNI Pratu J bersama sejumlah rekannya tengah nongkrong di wilayah Kota Tua, Jakarta Barat.

Mereka kemudian menyewa sebuah pengeras suara milik korban D yang berprofesi sebagai pengamen keliling.

Kala itu, pelaku diduga tengah mabuk minuman keras.

"Kalau dari keterangan beberapa saksi itu juga sempat minum-minuman keras di situ," kata Komarudin.

Adapun pengeras suara itu, lanjut dia, digunakan pelaku dan rekan-rekannya untuk bersenang-senang saja.

"Iya (untuk bersenang-senang), kan suka ada tuh yang jalan-jalan bawa sound system kecil, bawa salon pakai mic (pekerjaan korban). Nah terus orang yang bisa sambil nyanyi di situ sambil dengerin musik," jelasnya.

Namun seusai kegiatan nyanyi-nyanyi tersebut selesai, korban menagih uang sewa kepada pelaku.

Alih-alih mendapatkan haknya, pelaku justru berdalih akan mengambil uang di ATM memakai sepeda motor.

"Begitu bubar ditagih, terus pelaku mengatakan 'Ya nanti diambil dulu di ATM', terus diikutin korban yang sama-sama naik motor. Korban ngajak teman-temannya, pelaku juga sama teman-temannya. Sampai Senen kok enggak berhenti-berhenti, dihadang di Senen terus diberhentikan. Udah sekian banyak ATM kok enggak berhenti-berhenti’ terus habis itu terjadi penusukan," imbuhnya.

Komarudin berujar, antara korban dan pelaku sempat cekcok perkara uang sewa tersebut.

Namun, pelaku justru menusuk korban di bagian dada kanannya hingga bersimbah darah dan meninggal di tempat.

"Saat ini barang bukti masih dicari karena menurut pengakuan pelaku, dibuang di jalan, masih dicari. Kalau luka di korban itu di dada sebelah kanan, nanti apa yang menyebabkan itu jenis senjata apa yang menusuk itu nanti hasil autopsi," imbuhnya.

Pelaku berhasil diamankan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Pusat dan Denpom TNI AD.

"Setelah itu kami bersama dengan Denpom melakukan penyelidikan pencarian dan pukul 11.00 WIB tadi sudah diamankan, pelaku sudah diamankan," sebutnya.

Seorang pria berinisial D ditemukan tewas di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023) pagi.

Saat ditemukan, kondisi D telah bersimbah darah dan jasadnya sudah dibawa ke RSCM guna dilakukan autopsi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, korban tewas seketika setelah ditusuk di bagian dada sebelah kanan.

"Langsung (meninggal) di tempat. Tidak ditemukan senjata. (Luka) di dada sebelah kanan," kata Komarudin saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (8/6/2023).

Menurut Komarudin, korban diduga bukan merupakan warga DKI Jakarta.

Namun terkait hal tersebut pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.

"Kami mendapat laporan dari masyarakat, pas kebetulan tim patroli dari Polsek Senen melintas dan di sanalah diketahui," jelas Komarudin.

"Sedang kami dalami, sepertinya bukan warga KTP sini. Kami sedang menyocokkan datanya," imbuh Komarudin.(TribunBatam.id) (WartakotaLive.com/Nuri Yatul Hikmah)

Sumber: WartaKotalive.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved