BERITA KRIMINAL

Bongkar Dugaan Korupsi di RSCM Bukittinggi, Seorang Dokter Dapat Banyak Intimidasi

Deddy Herman adalah dokter spesialis paru yang menjabat Wakil Satgas Covid-19 Kota Bukittinggi. Ia juga pernah ditugaskan hingga ke Wisma Atlet Jakart

Editor: Eko Setiawan
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Dokter Deddy Herman saat diwawancarai awak media di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (13/6/2023). 

TRIBUNBATAM.id, BUKITTINGGI - Usai bongkar kasus korupsi di Rumah sakit Bukittinggi seorang dokter mendapatkan banyak intimidasi.

Dia adalah dr. Deddy Herman. Dia membongkar Dugaan korupsi dalam aliran dana Covid-19 di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Berkat keberaniannya tersebut, kini kasus itu sudah berlanjut hingga ke pemerintah pusat.

Namun viralnya kasus ini membuat dia tidak nyaman. Ia sering mendapatkan teror dari sejumlah orang tak dikenal.

Pasalnya, dr. Deddy Herman telah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo terkait dugaan aliran dana Covid-19 di RSAM Bukittinggi yang terindikasi dikorupsi.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, Deddy Herman adalah dokter spesialis paru yang menjabat Wakil Satgas Covid-19 Kota Bukittinggi. Ia juga pernah ditugaskan hingga ke Wisma Atlet Jakarta saat pandemi.

Surat yang dikirimkan Deddy Herman ke Presiden Joko Widodo itu, berisikan permintaan perlindungan diri. Surat itu juga disebutnya telah ditebuskan ke Kejaksaan Agung dan KPK RI.

"Saya meminta perlindungan diri dan hukum ke presiden, selain itu juga menyurati LPSK untuk perlindungan saksi dan korban," kata Deddy Herman kepada awak media di Bukittinggi, Selasa (13/6/2023).

Deddy Herman menyebut, surat yang dikirimnya itu juga telah terlampir berkas pengaduan dan kronologi lengkap perihal pembayaran jasa dari dana Covid-19 di Bukittinggi.

Berkas-berkas itu didapatkan Deddy Herman, sebab dirinya adalah orang yang dipercaya oleh segenap tenaga kesehatan, terutama korban dari dugaan dana Covid-19 yang terindikasi dikorupsi RSAM Bukittinggi.

"Bahkan berkas-berkas pengaduan itu telah sampai juga ke Menko Polhukam hingga ke KPK, lalu juga ke Kejaksaan Agung RI," ungkap Deddy Herman.

Alasan Minta Perlindungan hingga ke Presiden RI

Seusai dugaan aliran dana Covid-19 yang terindikasi dikorupsi RSAM Bukittinggi, Deddy Herman merasa ada banyak tekanan yang muncul kepadanya.

Terutama, tekanan via online yang kerap dilakukan oleh orang tak dikenal kepada Deddy Herman. Serupa dihubungi via seluler dengan bahasa yang menakut-nakuti.

"Saya merasa diintimidasi (orang tak dikenal), kenapa tidak melapor dulu ke Satuan Pengawasan Internal (kata orang tak dikenal itu)," kata Deddy Herman sembari menceritakan runut intimidasi yang kerap membuatnya merasa terancam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved