TANJUNGPINANG TERKINI

Idul Adha di Tanjungpinang dan Senyum Pedagang Hewan Kurban, Omzet Tembus Rp 2 M

Pedagang hewan kurban ini bisa tersenyum menjelang Idul Adha di Tanjungpinang. Sebab omzet kotor yang dihasilkan tembus Rp 2 Miliar.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Endra Kaputra
IDUL ADHA DI TANJUNGPINANG - Peternak sapi di Tanjungpinang, Ahmad Sembiring saat memberi makan sapi untuk keperluan kurban, Senin (26/6/2023). Pria asal Medan ini mengaku omzet kotor menjelang Idul Adha di Tanjungpinang tahun ini mencapai Rp 2 Miliar. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Idul Adha di Tanjungpinang tahun ini setidaknya bisa membuat Ahmad Sembiring tersenyum.

Bagaimana tidak, ia mengaku bisa meraup omzet kotor hingga Rp 2 Miliar lebih pada Idul Adha di Tanjungpinang tahun ini.

Dari 120 sapi yang ia jual untuk kebutuhan kurban untuk Idul Adha di Tanjungpinang, hanya 10 sapi saja yang tersisa.

Harga sapi kurban yang dijual mulai Rp 21 sampai 26 juta tergantung bobot sapi.

Permintaan sapi untuk Idul Adha di Tanjungpinang menurut pria kelahiran Medan ini naik hingga 100 persen.

Baca juga: 5 Petugas Kurban Idul Adha di Tanjungpinang Positif Corona dari Hasil Tes Antigen

Adapun lapak jualan sapi kurban miliknya berlokasi di Jalan Garuda, Kampung Sido Jasa, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.

“Alhamdulilah tahun ini tinggal 10 sapi saja yang tersisa. Total ada 120 sapi yang dijual,” sebutnya kepada TribunBatam.id, Senin (26/06/2023).

Profesi sebagai peternak sapi sudah digeluti Ahmad Sembiring sejak 10 tahun lalu melalui orang tuanya.

Ahmad menyampaikan, kesulitan yang paling utama adalah kesediaan makanan untuk hewan ternaknya.

“Kita harus jaga betul makanannya. Untuk jumlah sapi yang ada saat ini saja. Sehari memerlukan rumput sebanyak 4 pickup. Harga rumput muatan satu pickup ini Rp 350 ribu,” ujarnya.

Baca juga: Pemko Tanjungpinang Siapkan 42 Ekor Hewan Kurban di Peringatan Idul Adha 2023

Bukan hanya makan rumput, hewan ternaknya juga diberikan makan ampas tahu yang sudah diolah.

“Kalau itu kami memerlukan 10 ember setiap bulan. Per sepuluh ember harganya dua juta Rupiah,” sebutnya.

Selain hasil ternaknya, untuk memenuhi permintaan sapi qurban, Ahmad juga mendatangkan dari Natuna dan NTT.

“Alhamdulillah kalau dibandingkan tahun lalu, penjualan sapi untuk qurban meningkat,” sebutnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved