PARIWISATA KEPRI AMAN
Menilik Joget Dangkong Khas Kepri Hingga Disorot Menkumham RI
Joget Dangkong khas Kepri belum lama ini menyita perhatian Menkumkam RI, Yasonna Laoly saat mengunjungi Kepulauan Riau.
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Joget Dangkong mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Satu di antara kebudayaan Melayu ini belum lama ini menjadi sorotan.
Tepatnya setelah Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau Menkumham RI, Yasonna Laoly secara resmi menetapkan Joget Dangkong sebagai kekayaan intelektual (KI) komunal yang dimiliki kota Tanjungpinang.
Surat pencatatan resmi untuk pengakuan itu, diberikan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, dalam acara Intellectual Property (IP) and Tourism, yang berlangsung di Gedung Daerah, Sabtu (17/6/2023) malam.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, menjelaskan bahwa penetapan joget dangkong sebagai kekayaan intelektual bertujuan untuk melindungi hak cipta dan keaslian budaya yang ada di Indonesia.
Baca juga: Menkumham RI Bicara Pentingnya Pariwisata Kepri dari Kekayaan Intelektual
Langkah ini juga akan mendorong pengakuan dan penghargaan terhadap para pelaku seni serta mencegah penyalahgunaan budaya secara tidak etis.
"Joget dagkong merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Kepri. Penetapan ini memberikan perlindungan hukum bagi para penari dan komunitas, serta memberikan sinyal kuat bahwa kita menghargai dan mempromosikan keberagaman budaya Indonesia," kata Menkumham RI, Yasonna Laoly seperti melansir laman resmi Pemko Tanjungpinang, Senin (19/6/2023).
Melansir laman Pemprov Kepri, nama joget dangkong dinamakan demikian berdasarkan bunyi dari alat musik joget tersebut (dang-dang kung dang-dang kung dang-dang-dang kung).
Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi mengungkapkan, bahwa joged dangkong merupakan seni hiburan yang juga bisa ditemui di Kabupaten Lingga.
"Joget Dangkong itu memang dimana-mana ada, tapi seperti Karimun, Tanjungpinang dia lebih dulu mendaftar usulan WBTB atau HAKI," kata Lazuardi kepada TribunBatam.id.

Dia menuturkan dari segi sejarah, ibu kota Daik Kabupaten Lingga merupakan daerah yang juga menjadi tempat berkembangnya kesenian joged, pada masa kerajaan Riau-Lingga.
Lazuardi menyebutkan, di Lingga beberapa sudah ditetapkan HAKI Komunal yakni seperti Tudung Manto, Permainan Gasing Lingga, dan lainnya.
Diketahui, kesenian joged dangkong sangat populer dalam bagi masyarakat Melayu di Kepri, termasuk di Kabupaten Lingga
Pada masa ini, kesenian joget dangkong banyak ditampilkan baik pada upacara adat Melayu maupun sebagai hiburan yang dijajakan kepada masyarakat umum di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lingga.
Joget dangkong hampir bisa ditemui di seluruh wilayah Kepri.
pariwisata Kepri Aman
Dinas Pariwisata Kepri
Dispar Kepri
Pariwisata Batam
Pariwisata Tanjungpinang
Pariwisata Bintan
pariwisata Karimun
Pariwisata Lingga
Pariwisata Natuna
Pariwisata Anambas
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.