TONGKANG MISTERIUS DI ANAMBAS

Pemilik Tongkang Terdampar di Anambas Irit Bicara saat Datangi Tarempa

Pemilik tongkang terdampar di Anambas mendatangi Tarempa. Ia irit bicara ketika TribunBatam.id menanyakan seputar tongkang itu.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
TONGKANG MISTERIUS DI ANAMBAS - Potret satu unit tongkang tanpa awak terdampar di perairan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Minggu (23/7/2023). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Teka teki siapa pemilik tongkang misterius di Anambas yang terdampak di perairan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur mulai menemui titik terang.

Dua orang perwakilan mengaku pemilik tongkang misterius itu tiba di Anambas, Selasa (26/7/2023) sore.

Seperti diketahui, tongkang warna hijau dan putih dengan nama lambung USJ IX Dumai itu sebelumnya ditemukan nelayan, Minggu (23/7/2023) pagi.

Informasi yang dikembangkan TribunBatam.id, perwakilan perusahaan tiba di Anambas, Selasa (25/7/2023) sore.

Perwakilan pemilik tongkang yang berjumlah dua orang tersebut tiba dengan menggunakan kapal feri rute Tanjungpinang - Batam - Tarempa.

Baca juga: Viral di Anambas Tongkang Misterius di Perairan Desa Batu Belah Siantan Timur

Saat perkenalan, perwakilan perusahaan tersebut mengaku bernama Wan Sabran.

Namun, saat ditanyai, dirinya tidak merinci nama perusahaan pemilik tongkang tersebut.

"Iya benar kami perwakilan dari perusahaan tongkang," ucapnya singkat kepada TribunBatam.id, Rabu (26/7/2023).

Disinggung lebih mendalam terkait terdamparnya tongkang USJ IX Dumai, Sabran seolah enggan berkomentar.

Dengan tergesa- gesa, ia yang saat itu mengenakan kaos mengajak rekannya untuk berlalu meninggalkan lobi penginapan.

Sabran mengatakan, dirinya dan rekannya baru saja tiba dan hendak keluar untuk makan.

"Aduh nanti lah bang, kami mau makan," timpalnya seraya meninggalkan awak media.

TribunBatam.id terus berupaya mengkonfirmasi perwakilan perusahaan Wan Sabran melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Namun hingga berita ini ditulis, belum juga ada pesan jawaban.

TONGKANG Misterius di Anambas

Satu unit tongkang tanpa awak sebelumnya terdampar di perairan Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Tongkang berwarna hijau dan putih itu memiliki nama lambung USJ IX Dumai.

Tongkang misterius di Anambas yang belum diketahui asalnya ini masih mengapung di pesisir perairan Desa Batu Belah.

Kasatpolairud Polres Anambas, Iptu Gayuh Pambudi menerangkan, tongkang tersebut mulanya ditemukan oleh nelayan pada, Minggu (23/7/2023) pagi.

Selanjutnya oleh nelayan dan perangkat desa melaporkan penemuan kapal tersebut ke personel Bhabinkamtibmas Polsek Siantan yang bertugas di Desa Nyamuk.

"Kami dengan beberapa pihak sudah memeriksa ke TKP dan saat ini kapal tongkangnya sudah dipasang police line," ucapnya kepada TribunBatam.id, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Kapal Tongkang Tabrak Jembatan Makaham hingga BBPJN Periksa Dampak Kerusakan

Iptu Gayuh mengatakan, dari hasil olah TKP, kapal tongkang tersebut masih dalam kondisi layak dan baik.

Namun saat ditemui, kondisi kapal tongkang telah kosong tanpa muatan dan tak berawak.

Meski belum dapat dipastikan, Gayuh menduga kapal tongkang yang terdampar di perairan Anambas tersebut beroperasi mengangkut minyak.

"Untuk sementara ini kapal status quo karena masih kita lidik siapa pemiliknya," jelasnya.

Mendalami kepemilikan kapal tongkang itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dan menunggu informasi lanjutan dari pihak Kesyahbandaran Anambas.

"Sampai sekarang kami masih menunggu tembusan notice maritimnya. Infonya ownernya mau datang cuma belum pasti jelasnya," ungkapnya.

Selain pihak Syahbandar, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan LKKPN Pekanbaru di Anambas guna memastikan kerusakan ekosistem laut yang ditimbulkan akibat terdamparnya kapal tongkang tersebut.

"Dari LKKPN kita juga masih menunggu hasil pemeriksaannya. Kalau ada info lebih lanjut nanti kami kabarkan," ujarnya.

Terakhir, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati kapal maupun mengambil barang - barang yang ada di atas kapal.

“Pesan kami ke masyarakat, jangan lah ada yang ke kawasan apalagi naik ke atas kapal. Khawatirnya jika ada yang hilang, si pemilik nanti malah buat laporan balik, kan repot juga jadinya,” tutur Gayuh.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved