LINGGA TERKINI

Wisatawan Asal Belanda Diajari Main Gasing di Pulau Mepar Lingga

Turis Asing asal belanda tidak henti-hentinya takjub dengan permainan anak-anak daerah di Kabupaten Lingga, kini ia diajarkan bermain gasing.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Pokdarwis Mepar untuk Tribun Batam
Wisatawan asal Belanda saat memainkan gasing di Pulau Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Sabtu (5/8/2023) 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Beberapa hari berwisata Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), wisatawan asal Belanda tak hanya merasakan kenikmatan pesona wisata alam.

Namun, mereka juga berbaur dengan warga setempat dan merasakan sensasi budaya lokal yang ada.

Setelah sebelumnya sempat bermain bedel buloh atau meriam bambu di Desa Resun, kini 11 orang turis ini mencoba permainan gasing di Pulau Mepar, Kecamatan Lingga.

Tepatnya, dari Daik mereka mengunjungi wisata sejarah di Pulau Mepar, Sabtu (5/8/2023).

Menariknya, mereka disuguhi anak-anak di pulau tersebut bermain gasing.

Gasing Lingga yang sudah ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), dinikmati menjadi tontonan para bule ini.

Ada dari mereka yang tertarik kemudian mencobanya.

Seorang pria tulis Belanda tampak diajarkan oleh warga setempat.

Mulai dari memasang tali alit untuk memutar gasing, hingga memangkah.

Pemandangan itu pun menarik dilihat, yang membuat suasana menjadi lebih seru.

"Mereka dari Resun sudah beberapa hari, kini mengunjungi Pulau Mepar yang menjadi wisata sejarah. Jadi mereka saat itu ditunjukkan permainan gasing oleh anak-anak di depan halaman Masjid Mepar," kata Kepala Desa (Kades) Mepar, Faif Sundoyo kepada TribunBatam.id, Minggu (6/8).

Pria yang disapa Handoyo ini menerangkan, bahwa tak hanya melihat permainan gasing.

Wisatawan asing ini juga ditunjukkan proses memasak ikan tamban salai.

Ikan tamban sendiri merupakan lauk tradisional, yang sering dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Kabupaten Lingga.

Untuk di Mepar sendiri, ikan tamban sangat mudah didapatkan.

Bahkan menjadi salah satu wilayah penghasil tamban salai paling banyak se-kabupaten Lingga.

"Mereka juga ke bukit Benteng bersejarah Kerajaan Melayu Riau-Lingga, dibawa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) kami dan Pokdarwis dari Resun juga," jelas Handoyo.

Kedatangan para bule ini tak dilewatkan oleh warga setempat, untuk mengambil berfoto. (TribunBatam.idi/Febriyuanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved