KESEHATAN

6 Dampak Udara Kotor Pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Polusi udara dapat memengaruhi sistem organ, seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang dikonsumsi pada anak yang baru lahir

Independent
Ilustrasi - Polusi udara dapat memengaruhi sistem organ, seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang dikonsumsi pada anak yang baru lahir 

TRIBUNBATAM.id - Isu pencemaran udara kian masif diperbincangkan publik, menyusul buruknya kondisi udara di beberapa kota di Indonesia.

Udara yang kotor tentu berdampak signifikan kepada kesehatan karena terus menerus dihirup dan masuk dalam tubuh.

Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian para orangtua, terutama kepada anak-anaknya yang beraktivitas di luar rumah.

Apalagi ada banyak dampak negatif yang bisa diterima anak dari polusi udara.

Seperti kata Dokter spesialis anak dr. Darmawan B. Setyanto, Sp. A(K), mengatakan anak bisa terpapar polusi udara sejak dalam kandungan hingga si kecil lahir.

Saat dalam kandungan, janin terkena polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar.

Sementara, pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat memengaruhi sistem organ, seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang dikonsumsi.

Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan beberapa bahaya polusi udara pada anak, antara lain:

Baca juga: Waspadai Polusi Udara, Ini Dampak dan Orang yang Rentan Terserang Penyakit

  • Gangguan pada sistem pernapasan

Pada sistem pernapasan, polusi udara bisa mengakibatkan iritasi yang berkembang menjadi peradangan.

Iritasi biasanya dimulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori.

Peradangan bisa menyebabkan infeksi di daerah faring, laring, hingga paru-paru.

Gangguan pada sistem pencernaan bisa terjadi sejak janin masih di dalam kandungan, akibatnya anak rentan mengidap asma di kemudian hari.

  • Gangguan saraf

Secara tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi atau gangguan saraf.

Akibatnya, anak-anak berisiko mengalami gangguan mental dan gangguan perkembangan gerak motorik kasar dan halus.

"Artinya kalau semakin usia muda pada saat terpajan, semakin besar dampak negatif kerusakan yang disebabkan oleh pajanannya," ujar dokter Darmawan, dikutip dari kompas.com.

  • Stunting

Polusi udara juga mengakibatkan anak mengalami stunting atau gagal tumbuh.

Pasalnya, polusi menurunkan fungsi paru-paru dan mengakibatkan pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut.

Gejala pneumonia pada anak antara lain, batuk berlendir, demam, sesak napas, sakit tenggorokan, napas berbunyi atau mengi, mual, muntah, hingga diare.

Anak yang mengidap pneumonia berisiko stunting karena berat badannya susah naik akibat muntah atau diare.

Baca juga: Kualitas Udara Batam Tidak Sehat, KLHK Minta Langkah Tegas Pemko Kurangi Polusi

Darmawan menambahkan, paparan polusi udara juga menyebabkan anak rentan mengalami masalah seperti:

  • Penyakit jantung
  • Kanker
  • Diabetes

Bagaimana cara mengurangi dampak polusi udara?

Polusi udara bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan anak. Karena itu, orangtua perlu mengetahui cara mengurangi dampak polusi udara, yaitu:

  • Mengurangi aktivitas di luar ruangan atau di keramaian
  • Mengajarkan si kecil untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan dan mengenakan masker.
  • Pada bayi orangtua dapat menbasuh wajah, tangan, kaki si kecil dengan air bersih setelah berada di luar ruangan
  • Menggunakan pembersih udara atau air purifier serta tanaman yang bisa menyaring udara untuk mengurangi polusi
  • Memberikan nutrisi cukup dan seimbang kepada si kecil Setelah mengetahui bahaya polusi udara dan cara mengurangi dampaknya, orangtua dapat lebih mewaspadai kondisi si kecil.

Apabila anak-anak mengalami gangguan pada sistem pernapasan, seperti batuk, pilek, mengi, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 7 Tanaman Hias Ini Mampu Menyaring Udara Kotor dalam Ruangan

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved