KARIMUN TERKINI

Harga Cabai Merah di Karimun Capai Rp 60 Ribu Perkilo

Harga cabai di pasar tradisional Puan Maimun Karimun, terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati
HARGA CABAI - Seluruh komoditi pangan di pasar tradisional Puan Maimun mengalami kenaikan yang signifikan. Hal itu di sebabkan petani mengalami gagal panen akibat faktor cuaca di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

TRIBUMBATAM.id, KARIMUN - Harga cabai di pasar tradisional Puan Maimun Karimun, terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Harga cabai merah di pasar tradisional kini di banderol Rp 60 ribu perkilogramnya.

Padahal sebelumnya harga perkilogramnya hanya Rp 50 ribu. Sehingga kini mengalami kenaikan capai Rp 10 ribu rupiah

Sementara, cabai rawit juga saat ini di banderol Rp 50 ribu yang mengalami kenaikan Rp 5 ribu, sebelumnya hanya Rp 45 ribu.

Sedangkan cabai hijau Rp 45 ribu naik Rp 10 ribu, dari harga normal sebelumnya hanya Rp 35 ribu.

Salah satu pedagang di Pasar Puan Maimun, Rika mengungkapkan tingginya harga cabai di sebabkan pasokan cabai yang menipis dan petani yang gagal panen.

Baca juga: Harga Cabai di Tanjungpinang Naik, Kadisperindag Kepri Sebut Fluktuasi Biasa

"Cabai sekarang lagi mahal, apalagi cabai merah sudah sepekan ini. Sayuran juga pada naik, karena petani banyak gagal panen," ujar Rika, Jumat (1/9/2023).

Tidak hanya harga cabai, harga bawang merah, bawang putih, bawang bombay pun mulai merangkak naik.

"Bawang merah naik Rp 35 ribu yang awalnya Rp 30 ribu per kilonya, bawang bombay Rp 22 ribu awalnya Rp 20 ribu, sedangkan bawang putih Rp 30 ribu, awalnya Rp 28 ribu," ujarnya.

Sementara, komoditi sayur-sayuran juga ikut melonjak tinggi termasuk bayam di banderol Rp 15 ribu, kacang panjang Rp 20, dan brokoli Rp 55 ribu.

"Sayur brokoli dari Padang, sedangkan kacang panjang dari petani sini. Cuman cuaca kadang hujan kadang panas jadi petani katanya banyak gagal panen," ujarnya.

Kenaikan harga cabai ini juga membuat pedagang Pasar Puan Maimun terpaksa mengurangi stok untuk meminimalisir kerugian termasuk pedagang bumbu giling.

Hal itu di ungkapkan salah satu pedangan bumbu rempah-rempah siap saji atau giling yang akrab di sapa uni.

"Biasanya ada 20 kilogram untuk di giling, ini saya kurangi menjadi 10 kilogram. Karna konsumen juga sudah mengurangi pembelian," ujar Uni.(tribunbatam.id/yeni)

 

 

 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved