BINTAN TERKINI

Warga Bintan Gulat dengan Buaya, Selamat usai Tusuk Matanya

Ahadi, warga Bintan gulat dengan buaya di perairan. Ia mengalami luka di bagian tangan, kepala dan mata

TRIBUNBATAM/RONNYE
Warga menunjukkan lokasi Ahadi yang diterkam buaya, (TRIBUN/ Ronnye Lodo Laleng). 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Kondisi Ahadi membaik setelah diterkam buaya. Meski demikian, warga di RT 02, RW 01, Tembeling Tanjung, Bintan, Kepulauan masih menjalani pemulihan di Rumah Sakit Daerah Provinsi (RSUP) Kepri.

Ia mengalami luka di sekujur tubuh, yakni tangan sebelah kiri, bagian kepala dan mata.

"Ahadi belum pulang dia masih jalani pemulihan di rumah sakit," ujar Yana saat ditemui TRIBUNBATAM.id di sekitar rumah Ahadi, Rabu (6/9/2023).

Yana sempat menceritakan kondisi Ahadi sesaat sebelum kejadian.

Waktu itu, Ahadi hendak membuang air kecil lewat jendela rumahnya.

Baca juga: Warga Bintan Selamat dari Terkaman Buaya, Terjadi saat Buang Air Kecil

Rumah Ahadi memang letaknya paling ujung, sehingga tidak ada yang melihat buaya sedang mengintai termasuk Ahadi.

Buaya sempat menarik Ahadi hingga ke dasar laut. Keduanya sempat bergulat kurang lebih 10 menit.

Buaya kemudian melepaskan tangan kiri korban, setelah Ahadi menusuk mata buaya itu.

"Pas kejadian anak Ahadi mau turun menolong ayahnya, hanya saja dilarang oleh sang ibu, takut jadi korban keganasan buaya," cerita Yana.

Saat itu, Ahadi yang kesakitan kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapatkan penanganan medis, hingga sekarang.

Peristiwa itu kata Yana, merupakan kali pertama selama dirinya tinggal di pemukiman tersebut.

"Ini adalah peristiwa pertama. Selama ini buaya tidak pernah ganggu kami, meski sering bolak-balik di sekitar laut ini," ucapnya.

Terkait hal ini, Lurah Tembeling Tanjung Waliyar Rachman menghimbau agar masyarakat tetap waspada jika ingin melaut.

"Alangkah baiknya jangan melaut terlebih dahulu. Kita lihat sikon dulu, jika sudah aman baru bisa ke laut lagi," kata Waliyar.

Ia juga beri wanti-wanti kepada anak kecil di wilayah itu, agar tidak boleh bermain sendiri apalagi di pesisir pantai.

"Kami sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bintan, agar bisa menangkap buaya tersebut dan di lepas di habitat aslinya di kawasan atau laut yang jauh dari pemukiman," ujarnya. (ron).

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved