BKKBN KEPRI
Apindo Kepri Serahkan Susu dan Voucher Makanan Bergizi Untuk Anak Berisiko Stunting
Apindo Kepri menyerahkan bantuan mencegah stunting di Cafe Puas Hati One Batam Mall, Batam, Jumat (8/9/2023).
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Apindo Kepri menyerahkan bantuan mencegah stunting di Cafe Puas Hati One Batam Mall, Batam, Jumat (8/9/2023).
Empat kotak susu SGM masing-masing seberat 600 gram dikantongi plastik putih dibagikan kepada anak-anak yang berisiko.
Tak hanya susu, bahkan ada juga voucher belanja senilai Rp 80 ribu yang bisa ditukarkan untuk membeli makanan yang bergizi.
Menariknya lagi, bantuan diserahkan rutin selama 6 bulan kedepan kepada 100 anak yang berisiko stunting di Kota Batam.
Pantauan Tribunbatam.id bantuan ini diserahkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri didampingi oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Puas Hati Lantai 2 sekitar pukul 14.00 WIB.
"Makanan yang di kasih itu kita batasi makanan bergizi saja. Seperti susu, telur, ikan kacang-kacangan. Tidak dalam bentuk tunai tapi kami kasih voucer tiap minggu Rp 80 ribu per anak. Voucher itu bisa di tukar di warung terdekat rumah," ujar Ketua Apindo Kepri, Ir Cahya.
Diakuinya menu makanan bergizi ini, pihaknya sudah meminta masukkan dari BKKBN Kepri, sehingga mampu dalam menuntaskan stunting di Kepri. Apabila dalam kurun waktu 3 bulan tidak ada kenaikan BB pihaknya akan melakukan evaluasi
"Kalau tidak ada kenaikan berat badan, maka akan alihkan ke anak asuh lain," katanya.
Ia mengatakan program ini adalah program nasional Apindo yang beberapa waktu lalu sudah komitmen dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, bahwasanya Apindo nasional akan membantu penurunan dan pencegahan anak stunting. Demi mewujudkan Indonesia maju.
"Kita lihat bahwa stunting ini masih tinggi masih 20 persen dari anak-anak yang lahir sekarang ini," ujar Cahya kepada awak media.
Apindo Kepri juga sudah membentuk tim satuan tugas (Satgas) bapak asuh anak stunting (BAAS). Guna mengoptimalkan pengentasan stunting di Kepri.
Diakuinya sebagai bangsa yang besar, penanganan stunting ini merupakan hal sangat serius. Pihaknya menginginkan generasi kedepan harus pintar.
"Kalau tak pintar tak bisa menuju ke negara maju. Secara demografi itu tahun 45 anak-anak kita sedang dalam masa top form. Kita ingin bahwa anak muda yang akan menuju masa itu, jangan sampe tidak pintar," katanya.
Oleh karena itu, selaku asosiasi pengusaha, penanganan stunting ini adalah hal yang serius dan harus dibantu. Menurutnya apabila dalam kurun waktu 3 tahun tak dibantu, maka persoalan stunting akan lebih sulit lagi diselesaikan.
Ditempat yang sama Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI Sukaryo Teguh Santoso menuturkan dalam penanganan penurunan dan pencegahan stunting memerlukan dukungan dari pihak lain. Tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah. Karena pemerintah juga mempunyai prioritas yang perlu pembiayaan.
BKKBN Kepri Raih Penghargaan Terbaik 1 Pelayanan KB di Tempat Kerja |
![]() |
---|
Data 238.608 Keluarga di Kepri Akan Diperbarui, BKKBN Ajak Warga Sukseskan PK-25 |
![]() |
---|
BKKBN Kepri Gelar Rakorda, Bahas Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting |
![]() |
---|
Harganas 2025 Tingkat Provinsi, Angka Stunting Kepri Dibawah Nasional |
![]() |
---|
Momen Ayah Antar Anak di Hari Pertama Sekolah Bisa Dapat Penghargaan dari Kemendukbangga/BKKBN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.