Termasuk Batam, BKKBN Targetkan 17 Ribu Warga di Kepri Pakai Alat Kontrasepsi
BKKBN menargetkan 17 ribu warga di wilayah Kepri untuk menggunakan alat kontrasepsi.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sukseskan Hari Kontrasepsi Sedunia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melibatkan sejumlah pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan capaian pengguna alat kontrasepsi.
Satu di antaranya dengan menggerakan seluruh fasilitas kesehatan dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) agar memberikan pelayanan KB gratis.
Dalam hal ini, BKKBN Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga bekerja sama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk menggerakkan masyarakat melakukan kontrasepsi.
Kegiatan Pekan Pelayanan KB digelar di Rumkitban 01.08.03 TNI AD Bengkong, Kota Batam, Kepri.
BKKBN menargetkan 17 ribu warga di wilayah Kepri untuk menggunakan alat kontrasepsi. Mulai dari MOW, MOP, IUD, implan, kondom, pil buat masyarakat yang ada di Kepri.
"Untuk Kepri dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia ini yang harus dicapai 17 ribu lebih, itu semua alat kontrasepsi," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: BKKBN Kepri Gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan dan Rembug Stunting
Sementara itu, untuk di Kota Batam, angka kebutuhan yang belum terpenuhi terkait KB, juga masih cukup tinggi.
Ia melanjutkan pelayanan KB gratis ini berlangsung mulai dari 26 September hingga 4 Oktober 2023 mendatang.
Masyarakat datang cukup membawa KTP untuk mencatat Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Jadi seluruh faskes dan PMB yang ada di Kepri semua melayani KB gratis. Persyaratannya KTP saja untuk mencatat NIK biar terdata jelas," ujarnya.
Berdasarkan data, capaian pengguna alat kontrasepsi di Kepri sudah mencapai 28 persen, baik pengguna KB baru, KB pasca bersalin, dan KB aktif.
"Jadi memang diharapkan benar-benar dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia ini dapat meningkatkan capaian-capaian yang belum tercapai," kata Rohina.
Total Fertility Rate di Indonesia Sudah Capai 21
Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, seluruh faskes dan TNI Angkatan Darat beserta faskesnya menggelar pekan KB secara serentak.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI), Hasto Wardoyo mengingatkan sangat penting untuk berkontrasepsi pasca melahirkan.
Hal ini diungkapkan saat hadir secara virtual di Rumkitban 01.08.03 TNI AD Bengkong, Kota Batam, Kepri.
Baca juga: BKKBN Kepri Gelar Berbagai Kegiatan di Peringati Hari Remaja Internasional
Ia juga tampak mengapresiasi TNI karena bersedia bersama-sama berkolaborasi faskes-faskes TNI untuk pelayanan KB.
"Afektif jangan dilupakan. Capaian kontrasepsi sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2018 dan 2019 angka kita belum mencapai 60 persen. Waktu itu angka kita di 59 persen," ujar Hasto.
Ia melanjutkan, kemudian saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia angka turun 0.9 persen.
Hal ini dikarenakan seluruh stakeholder bergerak bersama-sama.
"Sebelum pandemi angka kita sempat mencapai di angka 54 persen. Tapi harus tetap bersyukur kita pertahankan di angka 59 persen hingga saat ini. Mari bergerak bersama," katanya.
Menurutnya, upaya mempertahankan kepesertaan kontrasepsi meskipun modern belum melebihi 62 persen dan NKJP juga belum sesuai harapan.
Akan tetapi, Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia menurut BPS sudah mencapai 21.8 sedangkan menurut BKKBN mencapai 21.4.
Perbedaannya juga cukup kecil. Namun hal ini menunjukkan rata-rata perempuan hamil di Indonesia sudah diangka di bawah 22.
Sementara target pada tahun 2024 akhir, TFR 24 akan tetapi saat ini 21.
"Terima kasih kepada segenap jajaran yang mendukung kontrasepsi ini. Korelasi antara KB dan stunting sangat kuat. Korelasinya juga terhadap autis. Kita tidak ingin seperti itu. Kontrasepsi suatu jalan untuk mengatur jarak kelahiran. Tuhan sudah mengatur jarak kehamilam direkomendasikan dalam Kitab, 3 bulan menyusui, 8 bulan ubun-ubun ditutup, 1000 hari sangat sudah penting," paparnya.
Ia menambahkan WHO mengamanatkan jarak melahirkan 36 bulan. Pasca persalinan mestinya berkontrasepsi.
Ada 4.8 juta yang melahirkan setiap tahun. Namun baru sekitar 29 persen yang langsung kontrasepsi.
"Kebanyakan ibu tidak ingin hamil, tapi karena tak pakai kontrasepsi hamil," katanya.
(TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)
Kecelakaan Maut di Batam Dekat Simpang KDA, Polisi Amankan Tiga Unit Kendaraan |
![]() |
---|
Fakta Baru Kecelakaan Maut di Batam, Kadishub Sebut Truk Belum Pernah Uji KIR |
![]() |
---|
1.000 Mahasiswa Baru Universitas Terbuka Batam Ikuti OSMB Tahap Dua Semester Ganjil |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Batam LAGI, Komisi III DPRD Batam Bakal Rapat dengan Dishub dan Satlantas |
![]() |
---|
Kepala BP Batam Soal Tuntutan Hapus UWTO, Amsakar Achmad: Saya Belum Punya Hitung-hitung Soal itu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.