BKKBN KEPRI
BKKBN Kepri Gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan dan Rembug Stunting
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri menggelar rekonsiliasi percepatan penurunan stunting
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri menggelar rekonsiliasi percepatan penurunan stunting yang disejalankan dengan rembug stunting tahun 2023 di Tanjungpinang.
Kegiatan ini dilaksanakan satu hari yang dihadiri secara langsung oleh 60 peserta perwakilan stakeholder di Kepri.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Rohina mengatakan rekonsiliasi itu mengangkat tema penguatan percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor.
Tujuannya untuk penguatan komitmen dan peran pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan program percepatan penurunan stunting.
“Khususnya untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja dalam mendukung program percepatan penurunan stunting,” kata Rohina di Hotel CK Tanjungpinang, Kamis (7/9/2023).

Pada kesempatan itu akan memaparkan capaian kinerja dan menyusun rencana aksi atau solusi dalam akselesari pencapaian percepatan penurunan stunting.
Dengan ini diharapkan dapat menguatnya komitmen dan dukungan pemangku kebijakan serta mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program percepatan penuruan stunting Tahun 2023.
“Tujuan akhirnya yaitu menurunnya angka prevalensi stunting di Kepri,” ungkap Rohina.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara mengatakan pencegahan stunting hendaknya dilakukan dari hulu, melalui program pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan pra nikah.
“Melalui pengisian aplikasi elektronik siap nikah siap hamil (ELSIMIL) memastikan calon pasangan usia subur berada pada kondisi ideal untuk menikah dan hamil,” kata Adi.
Penanganan dari hulu, yakni pada fase pranatal atau sebelum kelahiran, merupakan langkah yang penting dalam rangka menjamin pemenuhan gizi, sehingga anak yang akan dilahirkan terbebas dari stunting.
Arah dan kebijakan percepatan penurunan stunting setidaknya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yakni intervensi gizi, pendekatan multisektor dan multipihak, serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting.
“Alhamdulillah kita berkesempatan untuk melakukan koordinasi menguatkan kokitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting,”sebutnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi atau Adpin BKKBN Pusat, Sukaryo Teguh Santoso, memuji penanganan stunting di Kepri.
Ia meminta agar para pelaku monitoring atau tim Satgas Penurunan Stunting di setiap daerah di Kepri selalu semangat.

BKKBN Kepri Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Dabo Singkep Lingga |
![]() |
---|
21 Sekolah Lansia BKKBN Kepri jadi Motor Program SIDAYA |
![]() |
---|
BKKBN Kepri Ajak Masyarakat Sukseskan PK-25, Kemendukbangga Perpanjang Hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
GENTING Capai 90 Persen Target, Warga Kepri Diajak Gotong Royong Cegah Stunting |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-80 RI, BKKBN Kepri Edukasi Quick Wins dan Gelar Layanan KB Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.