Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim Perdanakusuma, Berikut Lima Faktanya
Lima fakta anak perwira TNI AU berinisial Chr (16) tewas di Lanud Perdanakusuma Jakarta, Minggu (24/9/2023).
TRIBUNBATAM.id - Seorang anak perwira TNI AU berinisial Chr (16) ditemukan tewas di Pos Spion Ujung Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2023).
Jenazah anak perwira TNI AU itu telah dibawa ke RS Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Proses visum dan autopsi diperlukan untuk menyimpulkan penyebab kematian anak perwira TNI AU itu.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata membenarkan jika jenazah anak perwira TNI AU itu telah dibawa ke RS Polri untuk menjalani visum dan autopsi.
Berikut lima fakta terkait anak perwira TNI AU yang tewas di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, di antaranya:
SEBILAH Pisau di TKP
Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya mengamankan sejumlah barang bukti dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Panglima TNI Minta Maaf ke Warga Rempang Soal Pernyataan Memiting Viral di Medsos
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simaramata, mengatakan berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan, pihaknya menemukan barang bukti berupa sebilah pisau hingga tutup botol.
"Barang bukti yang berhasil diamankan satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar," katanya, Selasa.
Selain itu, ditemukan barang bukti berupa satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan sebuah tutup botol berwarna merah yang ditemukan di sekitar jasad korban.
Namun, polisi belum dapat memastikan apakah pisau yang ditemukan tersebut milik korban, atau milik orang lain.
Menurut Leonardus, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum dapat memastikan kepemilikan pisau, karena dari hasil olah TKP jejak sidik jari sudah hilang terdampak kebakaran.
"Kita belum bisa mengidentifikasi, yang pertama terkait dengan pisau."
"Ini kepemilikan ataukah memang itu ada di sana atau dibawa oleh korban. Ini belum bisa kita pastikan," terangnya.
LUKA Bakar 91 Persen
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, menyampaikan dari hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensik, CHR menderita luka bakar hingga 91 persen atau nyaris sekujur tubuh.
"Jadi, semuanya terbakar tinggal sembilan persen saja yang tidak terbakar. Luka bakar grade dua dan tiga, artinya sudah kebakaran lanjut juga," jelasnya.
JELAGA di Rongga Pernapasan
Berdasarkan hasil autopsi, didapati bahwa CHR masih dalam keadaan hidup saat terbakar.
Baca juga: VIRAL Panglima TNI Perintahkan Prajurit Atasi Warga Rempang, Ini Penjelasannya
Hal itu diketahui dari jelaga atau butiran arang halus pada rongga pernapasan korban.
"Saat kita lihat jalan napasnya ada jelaga, di sana."
"Artinya sebelum meninggal dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada (jelaga) di rongga pernapasannya," terang Hariyanto.
TEWAS Akibat Kehabisan Darah
Selanjutnya, CHR diketahui bukan meninggal akibat terbakar.
Namun, kata Hariyanto, CHR kehabisan darah akibat mengalami pendarahan karena luka senjata tajam.
"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya. Kehabisan darah, jadi karena luka yang cukup parah hingga ada darah keluar banyak di rongga perut jadi mengenai hati," paparnya.
Hasil autopsi berupa dokumen Visum et Repertum itu sudah diserahkan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ke jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur sebagai alat bukti.
Sehingga diharapkan dapat membantu polisi untuk mengungkap kasus, dan menentukan ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kejadian.
RS Polri Kramat Jati juga telah menyerahkan jenazah CHR kepada pihak keluarga pada Senin (25/9/2023), atau setelah proses autopsi atas permintaan penyidik selesai dilakukan.
Sebagai informasi, CHR ditemukan tewas terbakar di Pos Spion Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma.
BUKAN Area Umum
Dansatpom Lanud Halim Perdana Kusuma, Letkol Pom Made Oka Darmayasa, mengatakan lokasi jasad korban ditemukan itu merupakan area Ring 1 atau bukan area untuk umum.
Baca juga: Panglima TNI Respon Masalah Kisruh Rempang, Kini Turunkan Personil ke Batam
"Itu merupakan daerah Ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ karena ini masih keluarga, jadi memungkinkan dia (korban) untuk lewat situ," jelasnya, Selasa, seperti diberitakan TribunJakarta.com.
Lalu, terkait kronologi hingga korban dapat berada di lokasi, dan penyebab kematian masih menunggu penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan Pom AU dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
"Sampai dengan saat ini kami dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dibantu oleh Polres Metro Jakarta Timur untuk mengungkap dan mendalami permasalahan ini," imbuh Oka.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata, menjelaskan penemuan jasad CHR bermula dari dua orang saksi yang mendapati terjadinya kebakaran di Pos Spion.
"Peristiwa ini memang ada saksi yang mengetahui, dua orang."
"Dari saksi ini lah yang memberikan informasi, sehingga awalnya informasinya adalah kebakaran," jelas Leonardus.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur sudah melakukan olah TKP dan memeriksa delapan saksi, tapi belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran.
Leonardus menambahkan, pihaknya sudah melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk menyelidiki asal api yang melalap tubuh CHR.
Dengan demikian, diharapkan ditemukan titik terang dalam kasus ini.
Sebab, dari olah TKP tidak ditemukan barang bukti pemantik api.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (Kompas.com/Nabilla Ramadhian)
Sumber: Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.