Sapi Dari Luar Daerah Boleh Masuk Kepri hingga Peternak di Bintan Sambut Baik
Kepala DKP2KH Kepri, Rika Azmi mengatakan, sapi dari zona merah sudah bisa masuk ke Pulau Bintan namun dengan beberapa syarat
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Kepri telah membuka keran pintu masuk sapi dari luar daerah ke Provinsi Kepri, khususnya di Pulau Bintan.
Kepala DKP2KH Kepri, Rika Azmi mengatakan, sapi dari zona merah sudah bisa masuk ke Pulau Bintan namun dengan beberapa syarat.
Saat ini semua daerah sudah boleh masuk, asalkan ada analisis risiko. Apalagi saat ini di Kepri sudah bebas alias nol kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Jadi kita sudah tidak ada kasus lagi," terangnya belum lama ini di Aula Wan Seri Beni, Dompak.
Di tempat terpisah Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Bintan, drh. Iwan Berri Prima juga membenarkan perihal sudah diperbolehkannya mendatangkan sapi dari luar kepri.
"Benar sudah boleh mendatangkan sapi dari luar Kepri, baik dari Lampung, Jambi dan dari daerah lainnya," terangnya.
Dibukanya keran pintu masuk sapi dari luar daerah ke Provinsi Kepri, khususnya ke Pulau Bintan itu atas rekomendasi Teknis Pejabat Otoritas Veteriner Provinsi Kepri.
Baca juga: MASUK Bintan Secara Ilegal, Puluhan Sapi dan Kambing Asal Pelalawan Diamankan
"Terkait rekomendasi itu surat edarannya juga sudah dikeluarkan oleh Pejabat Otoritas Veteriner Provinsi Kepri tentang lalulintas hewan dan produk hewan rentan PMK di Kepri," terangnya.
Sementara itu, seorang peternak sapi di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Munir menyambut baik sudah diperbolehkannya sapi didatangkan dari luar daerah Provinsi Kepri.
Menurutnya, langkah itu sudah sangat membantu peternak dalam mendapatkan bibit sapi untuk penggemukan.
"Dulu saya pernah mengambil dari Lampung, tetapi di tengah pengetatan karena ada kasus PMK, setahun belakangan ini mengambil bibit sapi dari Natuna dan lumayan mahal," terangnya.
Menurutnya, dulu bibit sapi untuk penggemukan dari Natuna lumayan murah ketika mendatangkan sapi dari luar Kepri bisa.
"Tapi karena ditutup, lumayan mahal. Ini saja saya beli dua ekor bibit sapi untuk penggemukan sudah Rp 35 Juta. Mudah-mudahan dengan dibukanya dari luar Kepri, harga sapi bisa turun," ungkapnya.
Munir menambahkan, untuk saat ini stok sapi di kandang miliknya ada sebanyak 17 ekor sapi.
"Ini sisa dari Idul Adha kemarin sebanyak 9 ekor, terus baru saya datangkan 8 ekor lagi dari Natuna. Tapi dengan dibukanya dari luar Kepri, saya ingin tambah datangkan dari Lampung," tutupnya.
Senangnya Lansia di Natuna Dapat Bantuan Beras, Maimunah Rela Jalan Kaki dari Rumah Sejak Pagi |
![]() |
---|
22 Linmas Tanjung Harapan di Lingga Dapat Pembinaan, Siap Patroli dan Jaga Malam |
![]() |
---|
Sinergi Pemprov Kepri dan Kantor Bahasa Lestarikan Bahasa Indonesia di Tengah Bahasa Gaul |
![]() |
---|
Batam dan 6 Wilayah di Kepri Pintu Masuk TPPO Versi Data Bareskrim Polri |
![]() |
---|
KORMI Kepri Lepas 56 Atlet ke FORNAS VIII NTB, Optimis Raih 10 Medali Emas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.