DISKOMINFOTIK ANAMBAS

Penanganan Stunting di Anambas, Dinkes Dorong Kolaborasi Lintas Sektoral

Penanganan stunting di Anambas memerlukan dukungan kolaborasi lintas sektoral. Kepala Dinkes PPKB menyerukan ini saat diseminasi audit dan monitoring.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
PENANGANAN STUNTING DI ANAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Anambas sosialisasi diseminasi audit dan monitoring kasus stunting di Kantor Bupati Anambas, Senin (6/11/2023). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Percepat penanganan stunting di Anambas, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Anambas mendorong sinergitas lintas sektoral.

Kepala Dinkes Anambas Yessy Ariessandy menilai, sinergitas melalui intervensi lintas sektoral itu sangat penting untuk mengoptimalkan penurunan angka stunting.

Capaian hasil pengentasan stunting menurutnya tidak serta-merta hanya di satu dinas.

Tapi intervensi sensitif dari dinas dan stakholder lain juga perlu untuk masuk.

Ia menjelaskan, intervensi sensitif dari Dinas PUPR misalnya berupa pembangunan jamban, Dinas DP3 menjaga ketahanan pangan dan Dinas Sosial memberi bantuan sosial atau sembako.

Baca juga: Wan Zuhendra Bahas Penurunan Stunting di Anambas

"Jadi pada intinya, untuk menyukseskan program stunting ini adalah kolaborasi, baik dari kementerian/lembaga, pemerintah pusat, provinsi maupun daerah sama-sama ikut berpartisipasi," jelasnya sesudah menggelar diseminasi audit dan monitoring kasus stunting, di Kantor Bupati Anambas, Senin (6/11/2023).

Kolaborasi intervensi sensitif lintas sektoral terhadap stunting di Anambas saat ini masih terbilang belum maksimal.

Belum lagi, peran masing-masing keluarga dalam hal memahami gejala stunting serta pemenuhan asupan makanan dan gizi bagi ibu dan anak.

"Nah mungkin lintas sektoral ini belum banyak memahami, makanya lewat sosialisasi ini kami beri wawasan bahwa kasus stunting ini harus diintervensi bersama-sama khususnya preventif dan promotif," terangnya.

Untuk itu, rencana tindak lanjut dan evaluasi kasus stunting akan dipersiapkan bersama-sama sebagai bagian penting dalam alur audit kasus stunting untuk mutu pelayanan pencegahan atau penanganan risiko stunting.

Baca juga: Stunting di Anambas dan Cara Mencegahnya Lewat Lomba Konten TikTok

"Dari sisi kami Dinkes tentu dalam hal kuratif dan rehabilitatifnya. Kami juga sangat terbuka bagi setiap pihak khususnya desa yang ingin berkonsultasi misalnya dalam program-program stunting," ungkapnya.

Terakhir Yessy menyebutkan, angka stunting per Februari 2023 tercatat sebesar 6,96 persen.

Sementara per September 2023, angka stunting Anambas masih belum dapat penarikan data dari Dinkes Provinsi Kepri.

"Harapan kami, angka kasus stunting yang divalidasi nantinya bisa turun dari angka yang sebelumnya," pungkasnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved