PILPRES 2024

Alasan Gibran Tak Hadiri HUT Golkar di Jakarta hingga Tepis Kabar Dikuningkan

Gibran Rakabuming Raka cawapres dari KIM batal hadiri HUT ke 59 Golkar di Jakarta. Ini alasannya hingga tepis kabar dikuningkan

Editor: Dewi Haryati
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Gibran Rakabuming Raka saat di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Gibran menyebut alasannya tak hadiri acara HUT ke59 Golkar, Senin (6/11/2023) malam hingga tepis kabar dikuningkan 

SOLO, TRIBUNBATAM.id - Perayaan HUT ke-59 Partai Golkar di DPP Partai Golkar Jakarta, Senin (6/11/2023) malam, tak dihadiri Bakal Calon Wakil Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka.

Dimintai tanggapannya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini memberikan alasannya tak hadir di acara Golkar.

Gibran mengaku, pada hari yang sama ia hadir di Rapat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Ia sudah berbagi tugas dengan bakal capres KIM, Prabowo Subianto terkait agenda kegiatan Senin itu.

Dengan begitu, Prabowo lah yang hadir di acara HUT Golkar itu.

"Saya ke TKN. Bagi tugas nggih," jelas Gibran, saat ditemui di kantornya, Selasa (7/11/2023) dilansir dari TribunSolo.com.

Diketahui, di acara HUT Partai Golkar itu Presiden Joko Widodo juga datang bersama elit parpol KIM.

Baca juga: Partai Golkar Ulangtahun ke 59, Gibran Disebut Sebagai Tamu Spesial

Lebih lanjut, Gibran menepis kabar bahwa dirinya menghindar untuk tidak menghadiri acara tersebut.

"Nggak. Nggak ada yang menghindar," jelasnya.

Ia pun menepis kabar bahwa ia bergabung menjadi anggota Partai Golkar.

Hal ini sebelumnya diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan bahwa putra sulung Presiden Jokowi tersebut telah 'dikuningkan'.

"Enggak itu. Enggak ada pembicaraan seperti itu," terangnya.

Sedangkan mengenai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang dirumorkan bergabung dalam struktur TKN, ia belum bisa memastikan.

"Ya lihat saja nanti," ujarnya.

Setelah resmi mendaftar sebagai Bakal Cawapres KIM untuk Pilpres 2024, publik bertanya-tanya mengenai statusnya sebagai anggota PDI Perjuangan.

Ia pun enggan mengungkapkan secara pasti bagaimana statusnya saat ini.

"Sudah dijawab Mbak Puan, sudah dijawab Pak Hasto, sudah dijawab Pak Komarudin," jelasnya.

Ia pun kembali menegaskan belum ada arah untuk menjadi anggota partai lain termasuk Partai Golkar.

"Belum ada pembicaraan seperti itu (ke Golkar)," terangnya.

Kata Sekjen DPP PDIP

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto membuat pengakuan terkait status kepartaian Gibran.

Ia mengaku sudah dihubungi oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Arilangga Hartarto soal status Gibran.

Dalam pembicaraan melalui sambungan telepon itu, Airlangga menyampaikan Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menjadi bagian dari Golkar.

"Kami sudah menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bahwa Mas Gibran ini di 'kuning'-kan, di Golkar-kan," kata Hasto seusai membuka Rapat Koordinasi Daerah DPD PDIP NTB di Mataram, Minggu (5/11/2023), seperti dikutip dari Kompas TV.

Hasto mengatakan, dengan pernyataan Airlangga itu maka Gibran dianggap bukan lagi bagian dari PDI-P karena mencalonkan diri sebagai bacawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Gerindra Tuding Ada Upaya Jegal Gibran Maju Cawapres, Ini Kata PDIP dan PPP

Di sisi lain, PDI-P mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bacapres-bacawapres dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.

"Maka otomatis Gibran, karena mencalonkan bersama Prabowo, sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDI-P lagi," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, sesuai dengan konstitusi maka bakal calon presiden dan calon wakil presiden harus diusung oleh partai politik (parpol) atau gabungan parpol.

Dalam hal ini, PDI-P bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Perindo sudah mengusung Ganjar-Mahfud MD.

Berdasarkan Undang-Undang tentang Parpol, kata Hasto, seseorang tidak bisa diusung parpol yang berbeda karena ini bisa menyebabkan gugurnya status keanggotaan seseorang ketika memiliki Kartu Anggota (KTA) ganda.

"Ini juga diatur dalam pilkada, sehingga di dalam pilpres pun calon presiden dan calon wakil presiden memiliki KTA ganda maka tidak bisa (dicalonkan)," ucap Hasto.

Menurut Hasto, pengunduran diri Gibran secara etika sudah terpenuhi karena dia telah berpamitan kepada Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan menyerahkan KTA kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Surakarta.

"Dipenuhi artinya Gibran yang sudah pamit melalui Mbak Puan. Itu artinya pamit untuk dicalonkan dengan Partai Gerindra dan Golkar," papar Hasto.

Hasto mengungkapkan, Gibran telah mengembalikan KTA ke DPC PDI-P Kota Surakarta. Namun, ia tak menyebutkan kapan persisnya Gibran mengembalikan KTA itu.

"Ya sudah. Jadi, sudah diselesaikan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta karena Mas Gibran kan menerima KTA dari DPC Kota Surakarta, sehingga tidak lagi beranggota PDI Perjuangan karena sudah pamit," kata Hasto di Denpasar, Bali, Sabtu (4/11/2023), seperti dilansir Antara. (tribunsolo.com)(Kompas.com)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Batal Hadiri HUT ke-59 Golkar di Jakarta, Gibran Tepis Kabar 'Dikuningkan' dan tayang di Kompas.com dengan judul Tanggapi Kabar Gibran "Dikuningkan", Hasto PDI-P: Airlangga Sudah Menelepon"

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved