DISKOMINFOTIK ANAMBAS

Rencana Konversi Minyak Tanah ke Gas di Anambas, Pemkab Kumpulkan Camat dan Kades

Pemkab Anambas mengumpulkan camat dan kades terkait rencana konversi minyak tanah ke gas elpiji.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Anambas, Johanis saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/11/2023). Ia mengatakan rencana pemenuhan gas elpiji 3 kg di Anambas telah masuk dalam pembahasan. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Pemenuhan gas elpiji 3 Kg (subsidi) di Kabupaten Kepulauan Anambas masih terus bergulir.

Terbaru, Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kepulauan Anambas berencana memasukkan gas elpiji tersebut untuk digunakan masyarakat.

Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Anambas, Johanis mengatakan, rencana pemenuhan gas elpiji 3 Kg itu telah masuk dalam pembahasan.

Secara bertahap, pihaknya akan mengkonversikan minyak tanah menjadi gas elpiji 3 Kg.

"Ya kami sudah rapat kemarin diawal bulan November di Batam, pemerintah sebenarnya berharap minyak tanah itu dikonversikan ke gas elpiji 3 kg," ucapnya.

Ia menambahkan, sebelum mekanisme konversi itu dilakukan, pihaknya akan melakukan jejak pendapat dengan kecamatan dan desa/kelurahan.

"Rencananya kami mau kumpulkan dulu camat dan kades untuk mengetahui, apakah gas elpiji 3 Kg itu mereka perlukan apa tidak supaya kebijakan ini tepat sasaran," ungkapnya lagi.

Setelah mekanisme itu mendapat kesepakatan, pihaknya akan lanjut menarik data pengguna untuk nantinya beralih menggunakan gas elpiji 3 Kg.

Ia mengakui, proses pengalihan minyak tanah ke gas elpiji 3 Kg itu dapat dilakukan secara bertahap dengan pengusulan data ke pihak Pertamina.

"Nanti beberapa daerah dulu yang dikonversikan tidak sekaligus. Misalnya di Tarempa dulu, baru beberapa daerah lainnya menyusul," jelasnya.

Lagi menurut Johanis, keberadaan gas elpiji 3 KG subsidi sangat efesien dan ekonomis untuk membantu masyarakat Kepulauan Anambas.

"Selama ini kan yang tersedia di Anambas gas elpiji 12 Kg non subsidi dan tidak semua masyarakat mampu membeli itu. Kalau dibandingkan 12 Kg gas elpiji itu sama dengan 4 tabung gas elpiji 3 Kg. Dan selisih harganya itu jauh sekali. Maka ini alternatif untuk membantu ekonomi masyarakat," tuturnya.

Di sisi lain sebutnya, saat ini sudah ada sejumlah investor yang siap untuk mendirikan pangkalan dan sub penyalur gas elpiji 3 Kg.

"Wah kalau itu sudah ada yang menawarkan diri dan siap. Jadi tinggal dipastikan saja dulu kesiapan pemerintah daerahnya. Doakan saja semoga terealisasi," pungkasnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved