Longsor di Jalan Lintas Timur Bintan Bikin Pengendara Waswas

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Tebing setinggi sekitar 15 meter di Desa Toapaya, Kabupaten Bintan, alami longsor, Minggu (12/11/2023).

Material lonngsor tersebut nyaris menutup badan jalan Lintas Timur. Jalan ini merupakan akses utama masyarakat Bintan dari Bundaran Batu 16 ke Kota Kijang.

Longsor ini merupakan ke sekian kalinya. Dan kerap terjadi di lokasi yang sama.

Kejadian ini membuat pengendara yang kerap melintas di jalan Lintas Timur itu ketakutan.

Salah satunya adalah, Budiono (38). Warga Toapaya Selatan itu mengaku terancam saat lewat di lokasi longsor itu.

"Selama ini saya pasti ngebut jika lalui tempat longsor itu. Saat musim panas aja saya takut apa lagi musim hujan seperti ini," kata Budiono.

Ia menyayangkan lambatnya penangan longsor yang menghantui pengendara tersebut.

"Kenapa saya bilang lama. Karena longsor itu bukan baru pertama kali. Untuk mengatasi persoalan itu, dirikan batu miring jadi solusinya," ujarnya.

Budiono hanya berharap penuh kepada Pemerintah Kabupaten Bintan atau Provinsi Kepri agar berkenan memperbaiki dan mengakut tanah bekas longsoran tersebut.

Apalagi menurutnya, ini merupakan akses masuk dari Bundaran Batu 16 ke Kota Kijang.

"Masak di tengah sedang di perbaiki, sementara di gerbang kena longsor lagi, itu namanya kurang logis," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Tribun Batam dilokasi, terlihat tanah yang mengalami longsor terletak di bagian kiri jalan.

Sejumlah tanah dan pohon sudah bergeser dari lokasi awal.

Lokasi longsor cukup panjang, kurang lebih 10 meter panjangnya.

Sebagian tanah dan pohon sudah menyentuh badan jalan, dan nyaris menutupi sebagian badan jalan.

Ruas jalan itu kini jadi sepi, lantaran mereka takut terjadi longsor susulan.

Beberapa kendaraan yang berani melintas karena terpaksa, harus memacu kecepatan kendaraan agar cepat meninggalkan lokasi longsor tersebut.

Hingga Minggu sore, belum ada tanda-tanda antisipasi atau membersihkan tanah itu oleh Pemerintah. (ron).

(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).