DISKOMINFO KEPRI

Mendagri di Batam Puji Pertumbuhan Ekonomi Kepri Berikut Pengendalian Inflasi

Mendagri depan Gubernur Kepri di Batam mengapresiasi pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Provinsi Kepulauan Riau.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Mendagri, Tito Karnavian saat rapat koordinasi evaluasi target pendapatan, realisasi belanja daerah dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pengendalian inflasi daerah bersama kepala daerah Provinsi Kepri di Marriot Hotel, Harbourbay Batam, Jum'at (24/11/2023). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI), Tito Karnavian mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) beserta seluruh pemerintah kabupaten dan kota terkait upaya recovery ekonomi, upaya pengendalian inflasi serta alokasi dana hibah Pilkada tahun 2024.

Hal itu diungkap Tito Karnavian usai Rapat Koordinasi Evaluasi Target Pendapatan, Realisasi Belanja Daerah dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kepala Daerah Provinsi Kepri di Marriot Hotel, Harbourbay Kota Batam, Jum'at (24/11/2023).

Tito Karnavian menyebut pemerintah daerah di Provinsi Kepri menjadi pemerintah daerah pertama di Indonesia yang telah seluruhnya menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NHPD) untuk dana hibah pilkada tahun 2024 bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu).

"Provinsi Kepri adalah provinsi satu-satunya di Indonesia yang saya lihat sudah tandatangan NHPD untuk KPUD dan Bawaslu Daerah, kemudian tinggal aparat keamanan TNI dan Polri untuk meyakinkan pilkada tahun depan berjalan lancar," ungkap Tito Karnavian dihadapan wartawan usai memimpin rapat.

Pengendalian inflasi di Kepri juga mendapat apresiasi dari Tito Karnavian.

Angka inflasi di Kepri pada bulan Oktober 2023 yang berada di angka 2,46 persen lebih rendah dari angka inflasi nasional yang berada di 2,56 persen.

Tito menyebut bahwa angka inflasi yang lebih rendah dari inflasi nasional tersebut harus tetap diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Kepri.

Karena kontur geografis Kepri yang terdiri dari banyak pulau membuat akses ke sejumlah daerah menjadi sulit.

"Angka ini sudah bagus namun kita harus perhatikan juga akses ke beberapa daerah itu cukup sulit, sehingga jangan sampai kita terlena dan terus mengendalikan inflasi," kata Tito.

Berkaitan dengan postur APBD di Provinsi Kepri. Tito menyebut sebagian besar kabupaten dan kota di Provinsi Kepri masih bergantung dengan transfer dana dari pemerintah pusat.

Hanya Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Provinsi Kepri yang memiliki kapasitas fiskal yang kuat, ditandai dengan jumlah porsi pendapatan asli daerah dan transfer dari pemerintah pusat yang hampir seimbang.

Untuk itu Tito Karnavian menyampaikan pesan agar pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kepri lebih giat lagi melakukan terobosan untuk menyerap pendapatan asli daerah.

Tito juga menyebut bahwa investasi adalah kunci untuk mendongkrak PAD, sehingga ia berharap seluruh kepala daerah bisa mendukung investasi di Kepri.

"Tujuan pemekaran daerah itu supaya daerah bisa mandiri tidak sepenuhnya bergantung dari pemerintah pusat. Karena itu sektor swasta memang harus didorong supaya daerah bisa punya sumber penghasilan yang lebih banyak," kata Tito.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyampaikan apresiasinya untuk Menteri Dalam Negeri yang terus melakukan pengawasan dan pembimbingan ke pemerintah daerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved