KEPRI TERKINI
Anak Petani Ubah Lahan Bekas Tambang Bauksit di Dompak Tanjungpinang Tumbuh Padi
Lahan bekas tambang bauksit di Dompak Tanjungpinang sukses ditanami padi berkat tangan dingin seorang anak petani, Adi Pawenari. Berikut kisahnya.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Siapa bilang padi tak bisa tumbuh di daerah kepulauan?
Lewat tangan dingin Adi Pawenari, padi tumbuh di lahan 25x10 meter.
Yang menarik, padi itu tumbuh di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang yang terkenal akan bauksitnya.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 30 meter dari belakang bangunan Kantor Gubernur Kepri.
Proses penanaman dimulai pada 3 september 2023 bersama 20 warga binaan Rutan Kelas l Tanjungpinang.
Dibalut dalam program Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) berkolaborasi dengan inovasi teknologi yang diciptakan Adi Pawenari.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad pun berkesempatan melakukan panen perdana itu bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Kepri, I Nyoman Gede Surya Mataram.
Selain melakukan panen, para pejabat yang hadir juga tampak melihat proses pengupasan padi menjadi beras.
Satu-persatu pejabat di Kepri itu, tampak senang sambil tertawa saat memasukan padi ke dalam mesin penggilingan.
Sejumlah anak dari taman kanak-kanak yang turut hadir juga punya kesempatan melihat langsung tumbuhnya padi.
Bersama orang tuanya, anak anak itu juga bersua foto.
Padi itu adalah jenis varietas Inpari 32, ditanam pada tanggal 03 September 2023 kemudian dipanen pada 17 Desember 2023 atau telah berusia 105 hari.
“Dalam menghadapi turbulensi ekonomi dan politik dunia saat ini, maka Bapak Presiden mewanti-wanti agar setiap daerah sesuai dengan karakteristik dan spesifikasinya harus berusaha bisa meningkatkan kemampuan daya tahan pangan. Dan saya kira dengan percontohan seperti ini, ke depan Kepri mampu dan berpotensi mewujudkan ketahanan pangannya sendiri,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Baca juga: Bupati Lingga Panen Padi Berstandar BSIP di Desa Lanjut
Masyarakat Kepri juga diajak untuk mulai berhemat dalam konsumsi pangan khususnya beras dengan mengkonsumsinya dalam porsi secukupnya atau tidak berlebih-lebihan
Karena, jika ini dilakukan maka Negara bisa berhemat 150 triliun yang biasanya digunakan untuk pengadaan pangan.
“Mulai saat ini kita harus mulai berhemat pangan. Ke depan, Negara-negara tidak akan berperang dengan adu kekuatan militer lagi namun akan berperang dengan ketahanan pangan masing-masing,” jelasnya.
Berdasarkan survey BPS pada Kamis tanggal 14 Desember 2023, produk gabah kering giling, penaman padi itu sekitar 49,4 kwintal per hektar.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil panen padi di lahan ini melebihi rata-rata produksi gabah kering giling di Provinsi Kepri.
Ternyata, proses menanam padi itu tidak langsung di tanam ke dalam tanah. Menggunakan inovasi yang dibuat Ady Pawenari.
Baca juga: Kepri Daerah Kepulauan Tapi Sukses Panen Padi Pakai Alat Canggih
Inovasi itu bernama media cocopeat atau serbuk sabut kelapa.
Ternyata, Cocopeat itu bisa menyerap dan menyimpan air hingga 300 persen dari berat bobotnya.
Perbandingannya, Kata Ady, satu kilogram serbuk sabut kelapa bisa menyimpan lebih kurang tiga kilogram air.
“Kelebihan lainnya, pada malam hari cocopeat dapat menyerap air dari udara sehingga dapat menjaga kelembaban tanah,” sebutnya yang lahir dari seorang anak petani.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Pemprov dan DPRD Kepri Sepakati Perubahan KUA-PPAS APBD 2025, Ada Kenaikan Belanja Daerah |
![]() |
---|
Wagub Nyanyang Apresiasi Perkumpulan Banjarnahor Jaga Batam Tetap Hijau |
![]() |
---|
Gubernur Ansar Ahmad Pastikan Visi Misi untuk Kepentingan Masyarakat Kepri Sudah Berjalan |
![]() |
---|
Polda Kepri Resmikan Dapur SPPG Markas, Siapkan 3.400 Porsi Makanan Bergizi Gratis Setiap Hari |
![]() |
---|
Estafet Kepemimpinan, PKS Kepri Siap Lahirkan Keputusan Strategis Lewat Muswil VI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.