PILPRES 2024

Gaya Ganjar - Mahfud saat Debat Cawapres, Kenakan Pakaian Adat Rote dan Madura

Ini makna pakaian adat yang dipakai Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat cawapres pada Jumat (22/12).

|
TribunBatam.id via @ganjar_pranowo
DEBAT CAWAPRES - Pakaian adat Rote Ndao, NTT dan Madura yang dikenakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat debat cawapres di Jakarta Convention Centre (JCC), Jumat (22/12) malam sukses menyita perhatian. 

TRIBUNBATAM.id - Pakaian peserta debat cawapres pada Jumat (22/12) menyita perhatian.

Seperti yang dikenakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam debat cawapres yang diselenggarakan KPU RI di Jakarta Convention Center (JCC).

Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara Mahfud MD mengenakan pakaian adat asal Madura, Jawa Timur.

Mahfud MD diketahui baru mengganti pakaian adatnya pada sesi terakhir debat cawapres.

Mahfud MD yang awalnya mengenakan pakaian adat Madura, diganti dengan mengenakan kemeja putih khas pasangan Ganjar-Mahfud bertuliskan 'sat set'.

Selain Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, paslon Pilpres 2024 lainnya juga mengenakan pakaian khas mereka.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam debat Pilpres 2024 putaran kedua misalnya.

Mereka mengenakan jas hitam dengan tulisan AMIN di dada kanan dipadu kemeja putih serta peci hitam.

Sementara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengenakan pakaian khas mereka yakni kemeja biru muda.

Baca juga: Gibran Tampil Memukau di Debat Cawapres, Hapus Keraguan Pihak yang Bilang Takut

MAKNA Pakaian Adat Rote Ndao

Dalam debat cawapres, Ganjar pranowo terlihat mengenakan pakaian adat dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tampak ia mengenakan kemeja putih yang dibalut kain serta ditambah sejumlah pernak-pernik seperti kalung dan ikat pinggang serta topi yang khas.

Begitu pun di bagian bawahnya, Ganjar Pranowo tampak mengenakan celana hitam dibalut kain khas dan alas kakinya mengenakan sepatu kets.

Pakaian adat yang dikenakan Ganjar Pranowo saat debat cawapres disebut Badu Lote.

Busana itu tersebut biasanya digunakan pada acara-acara adat, seperti perkawinan, acara hus (tarian berkuda), pemakaman orang mati dan acara adat lainnya.

"Baju digunakan dengan selimut atau dalam bahasa Rote disebut Lafa," kata tokoh masyarakat Desa Nusakdale, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Nyongky Malela dilansir dari Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Dalam Debat Cawapres, Mahfud MD Singgung Pinjoll, Sebut Merugikan Masyarakat

Kemudian aksesori yang digunakan Ganjar di antaranya habas (kalung), penik (ikat pinggang), dan topi berbentuk antena (tiilangga).

Khusus untuk topi tiilangga, merupakan ciri khas dari pakaian adat Rote yang menjadi pembeda dengan suku lainnya di NTT.

Topi ini memiliki bentuk runcing di bagian atas.

Bagian runcing tegak dan runcing pada topi tersebut menggambarkan sifat orang Rote yang cenderung bertekad keras.

Topi ini dibuat dari bahan dasar daun lontar.

Daun lontar kering ini dipercaya sebagai simbol kewibawaan dan simbol kepercayaan bagi kaum laki-laki Suku Rote.

MAKNA Pakaian Adat Madura

Dalam debat Cawapres, Mahfud MD tampak mengenakan pakaian ada asal Madura yang dikenal dengan nama Pesaan.

Madura memang tanah kelahiran Mahfud MD.

Baca juga: Dalam Debat Cawapres, Mahfud MD Singgung Pinjoll, Sebut Merugikan Masyarakat

Mahfud mengatakan alasan dirinya mengenakan pakaian adat Madura dalam rangka membawa kesan-kesan kerakyatan.

"Ini baju rakyat Madura, ada dua lapis ini ada lapisan priyayi dan ada lapisan rakyat. Nah ini baju (yang saya pakai, lapisan) rakyat. Sehingga saya pake baju adat Madura. Kenapa saya pakai ini, ini menunjukkan masalah yang dihadapi rakyat," ujar Mahfud MD, Jumat (22/12/2023).

Saat tampil di panggung debat cawapres, Mahfud MD tampak mengenakan ikat kepala dipadu baju hitam dengan kaus belang merah putih.

Tak hanya itu, ia pun mengenakan ikat pinggang khas pakaian adat Madura.

Kemudian untuk celananya, Mahfud MD mengenakan celana hitam dipadu sepatu kulit hitam.

Baca juga: TKD Ganjar Mahfud Kepri Gelar Nobar Debat Cawapres 2024 Libatkan UMKM di Batam

Pakaian adat yang dekenakan Mahfud MD biasa digunakan laki-laki Madura saat perayaan adat atau kegiatan tertentu.

Pakaian adat Madura tersebut dikenal dengan nama Pesaan.

Orang Madura melengkapi pakaian Pesaan dengan penutup kepala berbahan dasar kain yang disebut dengan Odheng.

Lalu, mereka juga melengkapinya dengan sabuk Katemang.

Pakaian tersebut memiliki makna filosofis.

Baca juga: TPD AMIN Kepri Gelar Nobar Debat Cawapres Malam Ini Diiringi Lagu Berjudul Amin

Baju longgar berwarna hitam menandakan bahwa masyarakat Madura menghargai sebuah kebebasan.

Kemudian Kaus berwarna belang merah putih menandakan bahwa masyarakat Madura memiliki sifat pemberani, tegas, dan mental pejuang.

Sedangkan Odheng menunjukan tingkat kebangsawanan seseorang.

"Jadi kalau orang itu memakai Odheng, semakin tegak kelopak Odheng yang dipakai, artinya semakin tinggi derajat kebangsawanannya," ujar staf Disparbud Pamekasan, Nurul Maulidi kepada TribunMadura.com, Sabtu (27/7/2019).

Odheng tersebut memiliki beberapa ukuran dan motif.

Baca juga: Mengenal Carbon Capture and Storage, Ditanyakan Gibran ke Mahfud MD saat Debat Cawapres

Jika dilihat berdasarkan bentuknya, Odheng dibagi menjadi dua, yaitu Odheng Peredhan dan Odheng Tongkosan.

Sementara berdasarkan motifnya Odheng dibagi menjadi motif toh biru, dul-cendul, modang, strojan dan garik.

Selain ukuran dan motifnya, ikatan Odheng juga memiliki arti filisofis.

Odheng Peredhan, ujung simpul bagian atas di pelintir ke atas membentuk huruf Alif dalam bahasa Arab.

Sedangkan pada Odheng Tongkosan, ujung simpul bagian atas dibentuk huruf Alif Lam, sebagai penanda keesaan Tuhan.

Hal ini menunjukkan ketaatan masyarakat Madura sebagai pemeluk agama Islam.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Adi Suhendi/Ibriza) (Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere) (TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved