TANJUNGPINANG TERKINI

Guru SMA Negeri 3 Tanjungpinang Kaget Rencana Pemindahan Sekolah ke Wilayah Timur

Rencana pemindahan SMA Negeri 3 Tanjungpinang mengemuka ke Kecamatan Tanjungpinang Timur. Guru dan pelajar pun kaget mendengar wacana ini.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Endra Kaputra
SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG - Potret SMA Negeri 3 Tanjungpinang di Kecamatan Tanjungpinang Barat. Rencana memindahkan sekolah ini ke Tanjungpinang Timur mengemuka hingga membuat kaget guru dan pelajar di sana. 

TRIBUNBATAM.idTANJUNGPINANG - Sekolah Menengah Atas atau SMA Negeri 3 Tanjungpinang di Bukit Cermin, Kecamatan Tanjungpinang Barat sedang menjadi sorotan.

Sebab sekolah yang berdiri sejak 20 Juli 1987 ini rencananya bakal dipindah ke Kecamatan Tanjungpinang Timur pada tahun ini.

Meskipun Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau atau Kadisdik Kepri belum menetapkan titik lokasoi pembangunan sekolah tersebut.

Guru di sekolah tersebut mengaku kaget terkait rencana pemindahan sekolah itu.

Wakakurikulum SMAN 3 Tanjungpinang, I Made Kustiana mengungkap jika Disdik Kepri pernah mengunjungi sekolah mereka pada September 2023.

Dalam pertemuan itu, Made mengungkap hanya membahas akan dialihfungsikan sebagai sekolah olahraga.

“Gak tahu kami kalau bakal dibangun lagi sekolah ini di Tanjungpinang Timur,” sebutnya, Rabu (10/01/2024).

Bahkan rencana alihfungsi yang disampaikan pada tahun lalu itu, menjadikan bangunan lantai dua sebagai asrama para atlet.

Ia menyampaikan, bila sekolah SMAN 3 tidak mendukung jika hanya dijadikan sekolah olahraga saja.

“Kalau lihat kondisi sekolah ini, itu halaman tengah hanya untuk lapangan voli dan basket saja,” sebutnya.

LOKASI SMA Negeri 3 Tanjungpinang

SMA Negeri 3 Tanjungpinang berlokasi di Gang Diana, Bukit Cermin, Kecamatan Tanjungpinang Bararat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.

Bangunan sekolah ini pertama berlokasi di Tanjungpinang Kota yang saat ini menjadi Bank Riau Kepri Syariah.

Guru senior di SMAN 3 Tanjungpinang, Suprianti menjelaskan, bangunan sekolah saat ini dulunya sebagai Sekolah kejuruan.

“Namanya dulu sekolah kejuruan, kalau gak salah SKP sebutnya,” ujarnya yang sudah mulai mengajar sejak 1991.

Baca juga: Disdik Kepri Anggarkan Rp 3 Miliar untuk Pembangunan SMAN 3 Tanjungpinang di 2024

Bangunan sekolah ini pun dulunya berdinding papan saja, belum direnovasi menjadi dinding beton hingga bertingkat.

Suprianti pun dalam ingatannya, banyak kenangan selama mengajar di SMAN 3 Tanjungpinang.

Hal yang paling memilukan hati menurutnya dengan kondisi peserta didik yang menurun drastis.

Selain SMAN 3 Tanjungpinang, terdapat SMAN 1 yang boleh dibilang menjadi sekolah favorit di sana.

“Ramai kali dulu siswanya di sini. Pernah sampai 18 rombel. Bayangkan saja ramainya seperti apa,” ujarnya Waka Kesiswaan di sekolah itu.

Terdiri dari, kelas 10 satu rombel, kelas 11 dua rombel, dan kelas 12 sebanyak dua rombel juga. Setiap rombel terisi 30 sampai 32 siswa.

Untuk tenaga pendidik di SMAN 3 Tanjungpinang saat ini berjumlah 21 guru. Terdiri 19 guru sebagai PNS, dan 2 guru baru lulus P3K.

Baca juga: Jelang Ramadan 2024, Begini Potret Pembangunan Masjid Agung Batam

Walaupun belum mengetahui langsung adanya rencana pembangunan sekolah SMAN3 Tanjungpinang, tapi para guru sangat mendukung.

Suprianti menyebutkan, dengan pindahnya bangunan sekolah SMA in, akan mengembalikan semangat sekolah.

“Soalnya sekarang kondisi siswa di sekolah ini sangat sedikit. Tidak seperti dulu-dulu,” ujarnya, Rabu (10/01/2024).

Mengajar dari 1991,Suprianti mengaku pernah jumlah siswa di SMAN 3 Tanjungpinang hingga terisi sebanyak 18 rombel.

“Itu sudah kita tidak rasakan banyaknya siswa sejak 6 sampai 7 tahun lalu. Awalnya sepi sejak sistem zonasi,” ucapnya.

Dengan membangun sekolah SMAN 3 ini ke wilayah Timur, Dirinya yakin akan kembali banyak siswa yang mendaftar.

“Sebab, saat zonasi banyak siswa yang tertumpuk di SMAN 1 Tanjungpinang. Jadi kami dapat sisanya saja,” sebutnya yang juga sebagai Waka Kesiswaan.

Baca juga: BREAKING NEWS - Kecelakaan Hari Ini di Tanjungpinang Tewaskan Bocah 3 Tahun

Bila pembangunannya memang dilaksanakan awal tahun 2024, tentu sangat pas untuk menyambut penerimaan siswa baru.

“Kalau mau pindah saatnya tepat. Pertama siswa juga tidak banyak, dan pindah pun aman,” sebutnya.

Ditanyakan, bagaimana dengan jarak sekolah yang nantinya akan jauh dari lokasi saat ini?

“Gak masalah kok ini, Tanjungpinang ini juga gak jauh jalannya. Banyak juga guru atau siswa yang tinggalnya di wilayah tanjungpinang timur,” jawabnya.

Pantauan Tribunbatam.id, bangunan sekolah ini tampak masih gagah. Warna bangunan biru langit mendominasi.

Ada tiga bangunan yang berlantai dua dan dua bangunan berlantai satu.

Saat memasuki sekolah, bangunan pertama yang langsung dimasuki, ruangan kepala sekolah dan majelis guru.

Di bagian tengah sekolah, merupakan halaman olahraga dan ada satu panggung pentas seni.

Baca juga: Syarat dan 3 Tahap Pendaftaran Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Dibuka untuk SMA/SMK

Saat ini, bangunan yang digunakan hanya sebanyak lima ruang belajar. Dengan jumlah siswa sebanyak 135 orang.

Pelajar SMA Negeri 3 Tanjungpinang Tanggapi Rencana Disdik Kepri

Sejumlah siswa SMAN 3 Tanjungpinang tampak sedang belajar di panggung halaman tengah sekolah.

Ada dua pria dan satu wanita.

Ketiganya tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba cerdas cermat yang akan diadakan salah satu universitas di Tanjungpinang.

Kepada TribunBatam.id, mereka memberi komentarnya.

Dimulai dari Muhammad Mustafa Jafar, mendukung terhadap upaya Disdik untuk membuat kemajuan kembali sekolahnya.

“Kalau untuk kemajuan sekolah saya sangat mendukung. Biar banyak kembali siswa yang bersekolah di sini,” sebutnya, Rabu (10/01/2024).

Baca juga: Bikin Heboh, Siswi SMA Melahirkan di Kelas saat Ujian Berlangsung

Selain itu, siswa lainnya mengaku sangat sedih bila membandingkan jumlah siswa di sekolah lain.

“Kalau pas berkunjung ke sekolah lain, seru aja liat banyak jumlah siswanya. Asik kalau banyak siswa gitu, tak sepi seperti ini,” sebutnya.

Namun, bagi siswi yang duduk bersama dua siswa ini, menganggap, dengan sepinya jumlah siswa, menjadi fokus dalam belajar.

“Kalau terlalu banyak siswanya, susah mau belajar. Pertama kelas penuh, sumpek. Kalau sepikan belajar fokus, terus di kelas terasa lapang,” sebutnya.

Ia menyampaikan, tentunya ada plus-minus bila sekolah memiliki jumlah siswa yang banyak.

“Pertama saingan untuk berprestasi lebih terasa sih kalau siswa banyak. Lalu, banyak hal yang bisa dilakukan sekolah untuk menampung talenta siswanya,” ujarnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved