RAMADAN
Inilah Tafsir Ayat-ayat Puasa di Bulan Ramadan, Tolak Ukur Puasa dari Kadar Keimanan
Ahmad Mujib Zain dari MUI Batam jelaskan tafsir ayat ayat puasa. Dijelaskan, ibadah puasa penilaiannya langsung dari Allah. Tolak ukurnya keimanan
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Memasuki bulan Ramadan yang penuh berkah, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.
Tak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari kualitas ibadah di bulan Ramadan yang harus ditingkatkan dan diperbaiki.
Adapun awal puasa Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 Masehi, diperkirakan jatuh pada 12 Maret 2024. Namun untuk kepastiannya, tetap menunggu keputusan resmi dari pemerintah.
Berkaitan dengan Ramadan, perwakilan Majelis Ulama Indonesia atau MUI Batam, Ahmad Mujib Zain, S.Sos pernah menyampaikan ceramah Ramadan dalam rubrik kerja sama MUI Batam dan Tribun Batam, dengan judul Tafsir Ayat-ayat Puasa.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan, Berikut Syarat Wajib dan Rukun Puasa yang Perlu Diketahui
Dalam ceramahnya itu, dijelaskan bahwa puasa Ramadan mulai disyari’atkan pada tahun kedua Hijriah. Sebelum itu, umat Islam belum mengenal puasa Ramadan.
Yang dikenal umat Islam saat itu adalah puasa tiga hari tiap bulannya dan puasa hari asyura.
"Akhirnya, pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah, Allah menurunkan ayat: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(Q.S. Al Baqarah 183)," kata Ahmad Mujib.
Turunnya ayat Al Quran ini sebagai penanda mulainya diberlakukan puasa Ramadan bagi umat Islam.
"Namun Allah juga menjelaskan bahwasanya puasa tersebut juga diwajibkan pada umat sebelumnya. Umat Islam melakukan puasa, umat sebelum Islam pun juga melakukan puasa," ujarnya.
Hal ini juga ditegaskan Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda: Puasa Ramadan (juga) menjadi ketetapan atas umat sebelum kalian (HR. Ibnu Abi Hatim).
Ayat ini juga menjelaskan bahwa kewajiban puasa hanya difardhukan bagi mereka yang beriman. Karena hanya mereka yang berimanlah yang mampu melakukan puasa dengan baik.
Ia melanjutkan, antara puasa dengan keimanan memang memiliki hubungan yang sangat erat.
Baca juga: Kumpulan Doa Menyambut Ramadan 2024, di Antaranya Bisa Dibaca saat Lihat Hilal
Gambarannya adalah, pada dasarnya semua rangkaian ibadah itu memiliki tanda-tandanya masing-masing. Contohnya ibadah salat dengan tanda berupa gerakan-gerakannya, ibadah zakat dengan tanda memberikan sebagian harta kepada faqir miskin, dan lainnya.
"Namun khusus ibadah puasa tidak memiliki tanda sama sekali. Antara orang yang puasa dan tidak puasa, tidak ada perbedaan. Oleh sebab itu, kadar keimanan seseorang menjadi tolok-ukur puasa yang dilakukannya," kata Ahmad Mujib dari MUI Batam.
Hal ini selaras dengan hadist nabi dari sahabat Abu Hurairah sebagai berikut: Setiap amal perbuatan ibnu adam (manusia) menjadi miliknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu (Allah), dan Aku yang membalasnya”.
Doa Setelah Adzan dan Iqomah Lengkap Beserta Artinya |
![]() |
---|
Pelindo Gelar Ngobrol Asyik dan Buka Bersama Bareng SPMT dan Media: Bahas Peningkatan Layanan |
![]() |
---|
Niat Dan Tata Cara Bayar Fidyah untu Lunasi Utang Puasa Tahun Lalu Jelang Ramadhan 2025 |
![]() |
---|
Cara Mandi dan Sunnah sebelum Idul Fitri bagi Laki-Laki dan Perempuan |
![]() |
---|
Kiat Tetap Istiqomah Setelah Ramadan dari Wakil Ketua MUI Batam Ustaz Firdaus LC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.