Data OJK Ungkap Kondisi Pasar Saham Indonesia Menguat 2,71 Persen Desember 2023

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap data kondisi pasar saham Indonesia hingga 29 Desember 2023 yang dilaporkan menguat 2,71 persen.

|
TRIBUNBATAM.id/IST
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap kondisi pasar saham Indonesia naik 2,71 persen hingga 29 Desember 2023. 

TRIBUNBATAM.id - Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap kondisi pasar modal Indonesia menguat 2,71 persen hingga 29 Desember 2023 lalu.

Seiring dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia menguat 2,71 persen mtd ke level 7.272,80.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kinerja IHSG menjadi yang tertinggi kedua di antara kinerja bursa ASEAN setelah Vietnam, dengan tercatat menguat sebesar 6,16 persen, secara year to date.

Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 11.674 triliun atau secara ytd tumbuh sebesar 22,90 persen.

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Desember 2023 tercatat meningkat menjadi sebesar Rp 10,75 triliun ytd.

Capaian atas kinerja IHSG juga ditopang oleh pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang melanjutkan kenaikan double digit sebesar 18,04 persen menjadi 12,17 juta investor.

"OJK optimis ruang pertumbuhan bagi industri pasar modal Indonesia masih luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam keterangan tertulisnya yang diterima TribunBatam.id, Minggu (14/1/2024).

Penguatan juga terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN), yang per 29 Desember 2023 membukukan inflow investor asing sebesar Rp 8,17 triliun mtd.

Hal ini kembali mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 13,30 bps mtd di seluruh tenor.

Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 29,51 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp 79,87 triliun ytd.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI pada 29 Desember 2023 menguat 8,65 persen ytd ke level 374,61.

Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp 541,83 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp 0,92 triliun.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi per 29 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 824,73 triliun, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp 501,46 triliun atau naik 1,77 persen (mtd).

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Baru terkait Layanan Digital Perbankan Berikut Panduannya

Investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp 6,31 triliun (mtd).

Secara ytd, kinerja industri reksa dana relatif stabil dengan NAB menurun 0,67 persen, namun masih mencatatkan net subscription sebesar Rp 8,98 triliun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved